REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH —Palestina tak mempan terhadap bujukan Yordania. Tidak ada pembicaraan dengan Israel, sebelum negara Yahudi itu menghentikan total pembangunan perumahan yang mencaplok tanahnya. Pernyataan itu ditegaskan para pemimpin Palestina kepada menteri luar negeri Yordania yang tengah melawat ke Ramallah.
Menlu Yordania, Nasser Judeh, dalam pertemuannya dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, Rabu (7/3) mengupayakan peluang melanjutkan perundingan damai. Sebelumnya, Yordania pernah menjadi tuan rumah pembicaraan Israel-Palestina yang akhirnya gagal di tengah jalan.
Sebegai sekutu kuat Washington, Jordan juga dipandang sebagai salah satu teman terpenting Palestina, meski posisinya kerap berubah-ubah.
Namun, Abbas tetap meyakini sia-sia untuk bernegosiasi dengan Israel. Alasannya, tidak ada cukup landasan yang sama untuk mencapai kata sepakat.
Asisten Abbas, Saeb Erekat, menyatakan kunjungan Judeh sulit direspon dengan negosiasi, kecuali bila Israel membekukan aktivitas pembangunannya di Tepi Barat. Sementara Israel meyakini bahwa topik pemukiman salah satu agenda yang dibaha dalam meja perundingan.