REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Nilai ekspor lukisan Bali ke pasaran mancanegara mencapai besaran 1,38 juta dolar AS selama 2011 atau naik 14,89 persen dari total penerimaan tahun sebelumnya yang tercatat 1,20 juta dolar AS. Demikian pula dari segi volume karya kanvas yang dikapalkan naik sangat signifikan, yakni mencapai 1.452,46 persen. Hal ini diungkapkan Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali, I Ketut Teneng di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan bahwa Bali pada tahun 2010 hanya mengekspor 589.528 lembar lukisan, tahun berikutnya meningkat menjadi 9,15 juta lembar karya kanvas. Hal ini erat kaitannya dengan permintaan pasaran luar negeri.
"Ekspor lukisan itu hanya yang tercatat pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali," katanya.
Menurut dia, kanvas karya seniman Bali lebih banyak yang dibeli oleh wisatawan mancanegara saat liburan ke provinsi itu. Kemudian, mereka langsung membawa pulang koleksi seni itu ke negaranya sehingga tidak tercatat secara resmi. Dengan demikian, kata dia, hasil penjualan lukisan di masyarakat, nilai dan volumenya diperkirakan jauh lebih besar dari data yang dimiliki pemerintah provinsi setempat.
Ketut Teneng menambahkan, nilai ekspor lukisan fluktuatif setiap tahun. Namun, rata-rata dalam lima tahun terakhir atau dalam kurun waktu 2006-2010 meningkat sebesar 41,4 persen. Peningkatan yang cukup menggembirakan itu berkat hasil kreativitas seniman lukis Pulau Dewata sangat diminati pencinta seni maupun kolektor mancanegara, katanya.
Ekspor lukisan, baik aliran tradisi maupun kontemporer, hasil sentuhan seniman kanvas selama 2010, kata dia, mampu menghasilkan devisa sebesar 1,70 juta dolar AS. Disebutkan Ketut Teneng, pada tahun 2006 devisa yang dihasilkan tercatat 782.972 dolar AS, kemudian meningkat menjadi 184,9 persen atau sebesar 8,23 juta dolar AS pada tahun 2007.
Pada tahun berikutnya bertambah lagi 63,1 persen atau 3,63 juta dolar AS. Namun, pada tahun 2009, devisa dari hasil ekspor lukisan itu turun menjadi 2,42 juta dolar AS.
Menyinggung jumlah wisatawan, Ketut Teneng menjelaskan bahwa setiap tahun Bali menerima kunjungan wisatawan mancanegara sedikitnya 2,57 juta. "Ini merupakan salah satu pasaran potensial bagi hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga, termasuk lukisan," katanya.