REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Sebuah kelompok militan yang terkait dengan Al-Qaidah di Yaman hari Rabu (7/3) mengancam membunuh 73 prajurit yang mereka tangkap, jika pihak berwenang tidak membebaskan rekan-rekan mereka dari penjara. Ancaman dari kelompok Ansar al-Sharia itu dikirim dalam sebuah pesan tertulis kepada Reuters pada Rabu dan disampaikan setelah pertempuran sengit di Yaman Selatan, pada Ahad, yang menewaskan sedikitnya 110 prajurit.
"Mujahidin menuntut pembebasan tahanan rekan mereka dari penjara-penjara keamanan politik dan nasional sebagai imbalan atas keselamatan 73 prajurit yang mereka tangkap di Abyan," kata pesan tersebut yang diberitakan Reuters dan dikutip Antara, Kamis (8/3).
"Jika tuntutan mereka (militan) tidak dipenuhi, maka nyawa para prajurit itu berada dalam bahaya," katanya.
Kelompok militan tersebut juga mendesak keluarga prajurit itu untuk melakukan lobi dengan duta besar AS untuk Yaman dan Presiden Abdrabuh Mansur Hadi yang baru terpilih, atas nama para prajurit itu.
Tidak ada cara untuk membuktikan bahwa pesan tertulis itu betul-betul berasal dari militan, namun mereka sering menggunakan metode ini untuk berkomunikasi dengan media lokal di masa silam. Militer menyatakan, Senin, beberapa prajurit hilang setelah pertempuran Ahad, namun jumlahnya tidak disebutkan.
Lebih dari 100 prajurit Yaman tewas dalam pertempuran dengan gerilyawan yang terkait dengan Al-Qaidah setelah kelompok itu menyerang posisi-posisi militer di wilayah yang tengah bergolak di selatan.