REPUBLIKA.CO.ID, MUSI BANYUASIN- Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) meminta para anggota serta simpatisan NU untuk tidak bersikap main hakim sendiri terhadap organisasi kemasyarakatan Islam yang radikal atau ekstrem. "Jangan main hakim sendiri," kata Ketua PBNU Maidir Harun, saat berdialog dengan jamaah masjid Wustho di Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan, Kamis (8/3).
Maidir Harun mengemukakan hal itu ketika menjawab pertanyaan seorang warga Masjid Wustho yang mempertanyakan kehadiran berbagai ormas Islam yang bersifat radikal atau ekstrem. Ia juga menuturkan bahwa majelis Ulama Indonesia di berbagai kesempatan telah bertemu dengan tokoh ormas Islam, seperti NU, Muhammadiyah, Majelis Dakwah Islamiyah serta Al Irsyad.
Namun ternyata organisasi Islam itu belum menyepakati cara-cara untuk menangani organisasi yang radikal tersebut. Maidir bersama beberapa tokoh umat Islam lainnya mengunjungi Sumatera Selatan atas undangan Pusat Pendidikan dan Latihan Kehidupan Keagamaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Agama.
Tim dari Jakarta ini bertemu dengan ulama dan tokoh-tokoh Islam di Sumatera Selatan untuk mengikuti dialog pengembangan wawasan multi kultural intern pemuka agama Islam, baik dari pusat maupun dari daerah. Dua peneliti Kementerian Agama Asnawati dan Nuhrizon menyebutkan masih ada kelompok-kelompok umat Islam yang belum bisa menerima perbedaan secara bijak dan cenderung memaksakan kehendaknya.