REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, diterima Cardinal Tauran, Wakil Benediktus XVI urusan Dialog Antar Agama (Presiden of Pointifical Council for Interreligious Dialogue), di Vatikan, Kamis (8/3) pagi waktu setempat. Kedatangan Din membawa misi memperkenalkan keberagaman agama di Indonesia.
“Beliau (Din Syamsuddin) datang atas undangan panitia pertemuan tahunan Internasional kaum Katholik, sekaligus mendampingi pimpinan MILF,” terang Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Muhammadiyah Syafruddin Anhar, Kamis (8/3).
Pada pertemuan dengan Kardinal, dibicarakan kerjasama antar umat Islam dan umat Katolik baik dunia maupun Indonesia. Selain itu, juga dibicarakan kemungkinan MoU antara Vatikan dan dua Ormas Islam besar Indonesia, yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
Din juga berkesempatan berbincang dengan Prof. Dr. Riccardi, Menteri Kerjasama International Italia di kantornya di Kota Roma. Mereka mendiskusikan peran Muhammadiyah dalam mendorong dialog kerjasama antar peradaban. Menteri Riccardi, yang merupakan pendiri Community of Saint Egidio, sangat memuji peran Muhammadiyah sebagai gerakan kebudayaan Islam dan berharap bisa menjadi pendorong dan jembatan antara Islam dan Barat.
Muhammadiyah juga pada Sabtu (24/3) mendatang akan menandatangani nota kesepahaman dengan Community of Saint Egidio. Baik Muhammadiyah dan Saint Egidio mendorong perdamaian di kawasan Moro Filipina Selatan.
“Dialog yang terjalin ini bisa memberikan kontribusi untuk membangun rasa keberagaman beragama di Indonesia dan dunia. Sehingga tak ada kecurigaan lagi dari Barat pada keberadaan Muslim di Timur,” imbuh Syafruddin.