Jumat 09 Mar 2012 16:37 WIB

Emil Salim: Lampu Kerja Prof Widjojo tak Pernah Padam

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Heri Ruslan
Prof Dr Widjojo Nitisastro
Foto: wikipedia
Prof Dr Widjojo Nitisastro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu kolega almarhum Prof Widjojo Nitisastro saat menyusun pondasi perekonomian orde baru, Emil Salim, memiliki kesan tersendiri tentang alumnus Fakultas Ekonomi UI tersebut.

Emil mengungkapkan Widjojo merupakan pekerja keras. Buktinya, lampu di ruang kerja almarhum tidak pernah padam. Para staf Widjojo pun sungkan untuk pulang terlebih dahulu sebelum mantan menteri koordinator ekonomi di era orde baru itu meninggalkan kantor.

"Dia pekerja keras.  Lampu kamar itu tak pernah padam, jadi kita harus tetap kerja juga bahkan sampai jam 02.00 pagi," ungkap Emil usai melayat almarhum yang disemayamkan di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jakarta, Jumat (9/3).

Emil pun menjelaskan banyak buah pemikiran Widjojo yang masih relevan dipakai setelah era orde baru. Seperti disertasi Widjojo tentang kependudukan yang melahirkan program Keluarga Berencana. Kala itu, ungkapnya, Widjojo menulis perlunya pengendalian pertambahan jumlah penduduk untuk tidak menambah beban nasional.

Tidak hanya KB, Widjojo pun membidani lahirnya sejumlah program rezim orde baru yang masih ada hingga sekarang. Emil menjelaskan  program pendidikan seperti SD Inpres, Pos Pelayanan Terpadu, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan sebagainya. "Selama masih ada rakyat, program seperti KB, pendidikan, kesehatan, dan Posyandu itu masih tetap penting," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement