REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu kolega almarhum Prof Widjojo Nitisastro saat menyusun pondasi perekonomian orde baru, Emil Salim, memiliki kesan tersendiri tentang alumnus Fakultas Ekonomi UI tersebut.
Emil mengungkapkan Widjojo merupakan pekerja keras. Buktinya, lampu di ruang kerja almarhum tidak pernah padam. Para staf Widjojo pun sungkan untuk pulang terlebih dahulu sebelum mantan menteri koordinator ekonomi di era orde baru itu meninggalkan kantor.
"Dia pekerja keras. Lampu kamar itu tak pernah padam, jadi kita harus tetap kerja juga bahkan sampai jam 02.00 pagi," ungkap Emil usai melayat almarhum yang disemayamkan di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jakarta, Jumat (9/3).
Emil pun menjelaskan banyak buah pemikiran Widjojo yang masih relevan dipakai setelah era orde baru. Seperti disertasi Widjojo tentang kependudukan yang melahirkan program Keluarga Berencana. Kala itu, ungkapnya, Widjojo menulis perlunya pengendalian pertambahan jumlah penduduk untuk tidak menambah beban nasional.
Tidak hanya KB, Widjojo pun membidani lahirnya sejumlah program rezim orde baru yang masih ada hingga sekarang. Emil menjelaskan program pendidikan seperti SD Inpres, Pos Pelayanan Terpadu, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan sebagainya. "Selama masih ada rakyat, program seperti KB, pendidikan, kesehatan, dan Posyandu itu masih tetap penting," ujarnya.