Jumat 09 Mar 2012 21:06 WIB

Kesal Jalan Rusak, Warga Ramai-ramai Tanam Pohon Pisang

Jalan rusak/ilustrasi
Foto: Musiron/Republika
Jalan rusak/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN---Sejumlah warga Desa Bajulan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menanami jalan rusak di wilayahnya dengan pohon pisang.

 

Salah satu warga desa setempat, Wahyono, mengatakan, aksi tanam pohon pisang ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap Pemerintah Kabupaten Madiun yang tak kunjung memperbaiki jalan rusak di wilayahnya tersebut.

"Jalan ini sudah rusak parah. Banyak yang berlubang, bahkan ada lubang yang berdiameter hingga satu meter. Keadaan ini semakin parah saat hujan deras melanda," ujar dia.

Menurut dia, kerusakan jalan yang merupakan ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Kabupaten Madiun dengan Nganjuk ini semakin menjadi sejak setahun terakhir. Hal ini karena jalan tersebut dilewati banyak kendaraan berat seperti bus, truk, dan tronton.

"Saat kondisi hujan, lubang-lubang jalan menjadi tertutup genangan air. Banyak motor yang terperosok dan bahkan patah as rodanya," kata warga lainnya, Subowo.

Warga sudah berulang kali meminta kepada Pemkab Madiun melalui kantor desa setempat untuk dilakukan perbaikan jalan, namun hingga kini belum ada tanggapan serius.

"Kami sudah berulangkali meminta perbaikan jalan, namun hingga kini belum ada realisasinya. Karena itu kami menanami jalan ini dengan pisang," kata warga.

Selain mengganggu kelancaran lalu lintas, kondisi jalan yang rusak parah tersebut juga mengganggu akses transportasi dan ekonomi warga desa setempat.

Warga berharap, Pemkab Madiun segera memperbaiki jalan tersebut dengan meningkatkan kualitas jalan agar jalan tidak mudah rusak. Sebab, jalan ini selalu dilalui kendaraan bertonase besar sehingga rawan rusak jika hanya dilakukan tambal sulam. 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement