REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU--Tim gabungan dari beberapa instansi menyelidiki penyebab kematian tiga gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus) di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
"Kami masih melakukan investigasi kalau misalnya ada faktor kesengajaan, perburuan ataukah karena diracun," kata Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Hayani Suprahman, ketika dihubungi dari Pekanbaru, Sabtu.
Hayani menduga, penyebab kematian gajah secara beruntun di Pelalawan selama pekan ini kemungkinan racun.
"Penyebabnya belum bisa dipastikan, namun dari kondisi gajah ketika ditemukan biasanya itu karena mereka makan racun.... Kalau benar diracun, kita akan mencari pelakunya," ujarnya.
Tim gabungan dari Balai TNTN, Yayasan TNTN, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau dan pihak kepolisian, kata dia, masih berusaha mencari tahu penyebab kematian gajah-gajah itu.
Sebanyak tiga gajah Sumatera liar dalam beberapa hari terakhir telah ditemukan mati di Desa Pangkalan Gondai, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan.
Pada Selasa (6/3), bangkai gajah Sumatera liar dengan tanda bacokan di kepala juga ditemukan mati di Desa Pangkalan Gondai, di tepi sungai tak jauh dari Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Sehari setelahnya, ditemukan lagi gajah liar mati dengan badan di dalam sungai sekitar 400 meter dari lokasi pertama. Selanjutnya tim WWF menemukan gajah mati ketiga di dalam sungai yang sama, hanya 50 meter dari tempat gajah kedua ditemukan.