REPUBLIKA.CO.ID, QINGHAI - Polisi China dilaporkan menembak tiga orang demonstran asal Tibet dalam sebuah razia pasca insiden perobekan bendera Cina, 25 Januari lalu. Satu orang tewas seketika, sementara dua lainnya cedera
Laman berita Aljazeera melaporkan, penembakan tersebut terjadi wilayah provinsi Qinghai, Tibet. Korban tewas atas nama Thubwang ditembak saat berusaha melindungi pemimpin demonstran. Dua korban luka adalah kakak beradik, Karkho and Jampel Lodroe. Mereka mendapat tembakan di bagian tangan dan kaki.
Tibet yang merupakan daerah basis pemeluk agama Budha masih berada di bawah kekuasaan China. Namun, para pemimpin mereka yang mengasingkan diri ke India terus memperjuangkan otonomi atas wilayah tersebut.
Pemerintah Republik Rakyat China (RRC) sendiri mengutuk keras aksi protes yang dilakukan. Terutama setelah aksi bakar diri oleh puluhan pendukung pimpinan spiritual Tibet, Dalai Lama.