REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Serangan bom bunuh diri di luar sebuah gereja Katholik di kota Jos, Nigeria, menewaskan sedikitnya tiga orang. Insiden bom bunuh diri tersebut terjadi pada Ahad waktu setempat.
Pemboman itu merupakan serangan kedua terhadap sebuah gereja di kota Jos dalam dua pekan ini. Pada 26 Februari lalu, serangan bom bunuh diri menewaskan tiga orang dan mencederai 50. Serangan bom yang diklaim oleh kelompok militan Boko Haram ini juga terjadi saat acara kebaktian Minggu.
Situasi Jos tegang setelah insiden bom bunuh diri tersebut. Ada kekhawatiran mengenai serangan balasan. Apalagi, kerusuhan yang terjadi setelah pemboman sebelumnya menewaskan tiga orang yang diduga Muslim.
"Ada desas-desus mengenai pembalasan dari pemuda Kristen. Namun, kami berharap aparat keamanan mengendalikan situasi karena mereka telah menutup daerah tersebut," kata Alhassan Danjuma Aliyu, ketua lokal Badan Penanganan Darurat Nasional (NEMA).
Pada serangan bom bunuh diri Ahad (11/3) kemarin, pelaku melajukan mobilnya ke Gereja Katholik St Finbar sebelum meledakkan bom berkekuatan besar yang menewaskan dirinya. Sedikitnya tiga pengunjung gereja juga tewas.