REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Dari sekian banyak pembicaraan mengenai proyek nuklir Iran, Barat dan negeri mullah hingga kini belum mencapai kemajuan berarti. AS telah menyatakan tidak akan melakukan serangan militer, sedangkan Perdana Menteri Israel menyatakan adanya kemungkinan serangan udara.
Pekan lalu, Presiden Barack Obama mengatakan adanya kemungkinan pembicaraan diplomatis. Ia menyatakan semua pihak berharap adanya solusi. Pernyataannya tersebut sejalan dengan harapan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Duta besar Iran untuk Lebanon, Qazanfar Roknandi menegaskan Iran siap menyerang Israel dan pangkalan militer AS jika fasilitas nuklirnya diserang. Laporan Koran tersebut juga menyebut bahwa Amerika sepenuhnya tahu bahwa Iran bukanlah Irak. “Perang dengan Iran membahayakan semua kepentingan di kawasan,”katanya.
Laporan itu mengatakan Iran telah berhasil meluncurkan tiga rudal balistik antarbenua (ICBM) selama latihan perang akhir-akhir ini. Meskipun kabar itu belum diverifikasi dan dilaporkan oleh sumber lain, kemampuan tersebut secara drastis dapat mengubah keseimbangan kekuatan di kawasan itu dan selanjutnya meningkatkan ketegangan yang ada.
Sementara, wawancara dengan Reuters, Sabtu, duta besar Iran di Paris, Ali Ahani, mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk keluar dari kebuntuan saat ini atas program nuklir Iran adalah Barat mengakui hak Iran untuk pengayaan nuklir.