REPUBLIKA.CO.ID, Ini adalah salah satu contoh, betapa besarnya peranan orang tua. Demikian juga dengan ibu. Ibu telah mengandung si anak selama sembilan bulan. Setelah itu, ia mengasuh dan menyusuinya hingga berusia sekitar dua tahun.
Ia yang mendidik dan mengajari si anak menulis sewaktu belum sekolah. Mengajari cara makan yang benar. Dan senantiasa membimbing anak-anaknya menjadi orang yang sukses.
Setiap hari, ibu menyayangi anaknya. Walau capek, lelah, dan kesal, ibu masih merelakan waktunya untuk menyayangi dan mengasihi anak-anaknya. Tak pernah sedikit pun ibu mengeluh.
Ibu juga tidak mengharapkan balasan apa-apa dari anak-anaknya. Sebaliknya, ibu malah berharap agar anak-anaknya menjadi anak yang saleh, sukses dalam segala hal, sukses dalam menempuh hidup, sukses dalam meraih posisi tertinggi, dan lain sebagainya.
Namun, ketika semua kesuksesan telah tercapai, apa yang dibalas oleh si anak kepada ibunya? Si anak lupa berterima kasih atas semua jerih payah ibunya. Si anak, terlena dengan berbagai keberhasilan. Semuanya, dinikmati bersama keluarga dan pasangannya.
Saat senang, kita mencari pasangan tapi saat sedih, kita mencari ibu. Saat sukses, kita cerita dengan pasangan, tapi di saat gagal kita cerita dengan ibu. Saat bahagia, kita peluk erat pasangan, tapi saat sedih, kita peluk erat ibu. Saat liburan, kita bawa pasangan menikmati kebahagiaan, tapi saat sibuk, anak-anak kita antar dan titipkan ke rumah ibu.
Saat menyambut hari Valentine, kita selalu memberi hadiah pada pasangan kita, tapi saat menyambut hari ibu, kita tak sempat mengucapkan "Selamat Hari Ibu" kepadanya, apalagi memberi hadiah.
Kita selalu ingat dengan pasangan kita, tapi ibu selalu ingat dengan kita. Kita selalu berusaha memberikan hadiah kepada pasangan, Entah kapan, kita mengasih hadiah kepada ibu. Saat gajian, kita bagi uangnya kepada pasangan, tapi kita tidak berbagi dengan ibu.
Saat bahagia dan punya harta, kita nikmati bersama pasangan, namun di saat kekurangan, kita meminta bantuan kepada ibu.
Bagaimana kalau ibu sudah tidak ada? Pernahkah kita shalat jenazah atau gaib untuknya? Kemudian mendoakan untuk kebaikannya?
Alquran telah mengajarkan kepada setiap Muslim, untuk menghormati kedua ibu bapaknya. Sebab, kasih sayang keduanya tak pernah ada habisnya. Perhatikan surah Al-Isra ayat 23. Berkata ‘ah’ saja dilarang, apalagi, membantahnya. Lihat pula surah Al-Ahqaf: 15, Luqman: 15, Al-Baqarah: 233, Al-Ankabut: 8, dan masih banyak lagi lainnya. Wallahua’lam.