REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Marco Materazzi merupakan salah satu pemain yang pernah mencicipi kejayaan Inter nyaris di semua kompetisi, namun seperti loyalis Il Biscione lainnya, dia sekarang menderita melihat keterpurukan tim.
Hal ini diakui Matrix pada Gazzetta dello Sport. "Hati saya berdarah, saya tidak sanggup melihat kenyataan ini," kata Materazzi.
Namun kemenangan Inter atas Chievo sedikit banyaknya membangkitkan harapan dan mengobati luka. Tidak ketinggalan Matrix meyakini pelatih Claudio Ranieri memiliki resep khusus untuk membangkitkan tim.
"Saat mengalahkan Chievo peningkatan jelas terlihat. Saya lihat Stankovic berada di depan bek, Poli di tengah dan Sneijder di belakang penyerang. Inter memang harus memiliki skema geometris dengan pemain berkualitas yang tidak pernah berhenti berlari."
"Ranieri pasti memahami situasi, dia pelatih hebat. Semua orang di Inter pasti tahu cara memperbaiki kesalahan." Menyoal kebijakan transfer Inter, Materazzi memiliki pendapat tersendiri dan dia mengatakan sulit bagi Inter menembus Liga Champions.
"Menyebut Alvarez sebagai Kaka baru, Castaignos Henry baru dan Jonathan sebagai Maicon baru adalah sikap tidak adil bagi pemain itu sendiri," lanjutnya.
"Saya mendengar pihak lain menyebut Inter akan berlaga di Liga Europa dan ini adalah situasi kurang menyenangkan. Tetapi terlalu banyak tim di atas dan Inter kehilangan banyak poin."
"Semoga saja Inter bisa melewati hadangan Marseille dan kemenangan itu akan mempertebal rasa percaya diri hingga tim bisa meraih poin yang dibutuhkan untuk menempati peringkat tiga besar klasemen liga."