REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Juventus belum sembuh benar. Kehadiran Antonio Conte pada awalnya mencuri hati penggemar klub namun kegagalan demi kegagalan lini depan Bianconeri menghasilkan banyak gol mulai menimbulkan kekhawatiran; perpanjangan puasa gelar.
Si Nyonya Tua baru saja menorehkan hasil kurang memuaskan lainnya dengan bermain imbang melawan Genoa. Raihan satu poin itu adalah yang ke-14 musim ini. Bianconeri masih di jalur juara memang, tetapi ada fakta lain yang harus diwaspadai.
Tak terkalahkan, inilah status yang dapat dibanggakan Juventus hingga detik ini tetapi jika hasil imbang terus diraih, pukulan keras yang sempat dihadirkan tim di awal kompetisi berpotensi menerpa angin kosong di akhir nanti.
Sepanjang sejarah Serie A Italia, hanya tiga tim yang sanggup menyabet gelar Scudetto dengan catatan 14 hasil imbang dalam satu musim. Pertama skuad Juventus 77/78, kemudian AC Milan 92/93 (keduanya masih dalam sistem dua poin) dan terakhir Juventus 96/97 bersama Lippi yang mencatat 17 kemenangan, 14 imbang dan 3 kekalahan dari 34 pertandingan dengan total 65 poin.
Fakta yang harus dikhawatirkan loyalis Bianconeri adalah tidak ada satu tim yang bisa menyegel status terbaik di Italia dengan rekor imbang 15 kali. Statistik ini bisa menipiskan harapan Scudetto Juventus kecuali mereka berniat memperbarui sejarah.
Akar permasalahan skuad Putih-Hitam adalah kegagalan para penyerang menyempurnakan peluang emas menjadi gol. Sejauh ini hanya Parma dan Palermo saja yang menjadi korban selisih tiga gol dalam pertandingan yang dimenangkan Juventus.
Catatan lainnya menunjukkan ada lima tim yang ditekuk Juventus dengan selisih dua gol yaitu Milan, Cesena, Novara, Atalanta dan Catania namun perlu dicermati, selisih dua gol tersebut sering tercipta setelah menit ke-75.
Jelas, lini depan Juventus dalam masalah serius yang bisa mengancam ambisi klub mengakhiri puasa gelar.