Selasa 13 Mar 2012 21:50 WIB

Cina: Kunjungan Presiden SBY Perkuat Hubungan Bilateral

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Beijing, Cina, pada 22-24 Meret 2012 akan memberi dorongan kuat bagi hubungan bilateral yang erat antara Cina dan Indonesia, kata Wakil Menteri Luar Negeri Cina Fu Ying.

"Kami sangat menantikan kunjungan Presiden Yudhoyono. Beliau sudah berkunjung lima kali ke Cina, dan ini kunjungan kenegaraan ke-2, sangat penting," kata Wamenlu Fu Ying kepada rombongan wartawan dari Indonesia di Beijing, Selasa (13/3).

Yudhoyono akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Cina Hu Jintao dan mereka membahas masalah hubungan bilateral, regional, maupun international. "Salah satu topik yang akan dibahas adalah partisipasi Cina dalam pembangunan enam koridor ekonomi di Indonesia, ujarnya.

Mereka juga diharapkan akan mengeluarkan pernyataan bersama yang akan meletakkan agenda kemitraan yang luas pada masa depan. Beberapa perjanjian penting kemungkinan akan ditandatangani ketika Presiden Yudhoyono berada di Beijing.

Cina menganggap Indonesia sebagai teman, tetangga, dan mitra yang baik, dan memainkan peranan penting di wilayah Asia, terutama di ASEAN. 

"Kami merasa sangat nyaman dengan hubungan bilateral kami dengan Indonesia. Selama ini, kami tidak pernah menghadapi hambatan yang serius," katanya.

Sejak kedua negara menjalin kemitraan strategis pada tahun 2005, hubungan ekonomi dan perdagangan meningkat sangat tajam. "Nilai perdagangan kedua negara pada 2011 mencapai sekitar 60 miliar dolar AS, atau naik hampir 42 persen dari tahun sebelumnya," jelasnya.

"Perekonomian Anda (Indonesia) sehat. Konsumsi domestik menyumbang 50-60 persen untuk pertumbuhan ekonomi Anda. Indonesia juga berhasil menarik investasi dengan nilai yang besar. Cina sangat senang dengan situasi ekonomi di Indonesia," katanya.

Fu Ying juga memuji peranan Indonesia dalam menengahi masalah Laut China Selatan untuk mendapatkan solusi damai. "Masalah Laut Cina Selatan cukup rumit karena menyangkut negara-negara tetangga. Oleh karena itu, upaya mencari solusi damai sangat penting," tambahnya.

"Cina berharap Indonesia akan terus memainkan peranan yang konstruktif dan positif guna mempertahankan perdamaian dan stabilitas regional," ujarnya.

Pemerintah Cina mendorong rakyat Cina untuk melakukan lawatan wisata di Indonesia, serta perusahaan Cina berinvestasi di Indonesia, kata Fu Ying yang pernah bertugas di Indonesia pada tahun 1997 hingga 1999.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement