Rabu 14 Mar 2012 08:00 WIB

Petani Panen, Eh Bulog Impor Beras dari India?

REPUBLIKA.CO.ID,LAMPUNG--Provinsi Lampung akan kedatangan kembali beras impor asal India sebanyak 14.500 ton yang diperkirakan tiba di Pelabuhan Panjang pada pertengahan Maret 2012.

"Sebelumnya, pada Februari lalu Lampung juga kedatangan beras impor asal India sebanyak 15 ribu ton," kata Humas Bulog Divisi Regional Lampung Ma'ruf, di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan beberapa alasan Lampung menjadi tempat kedatangan beras impor yang dicanangkan pemerintah pusat. "Pertimbangannya karena Pelabuhan Panjang setaraf dengan pelabuhan internasional urutan ketujuh terbesar secara nasional," katanya.

Selain itu, tempat penyandaran lebih panjang, dan lautnya cukup dalam, sehingga bisa digunakan untuk penyandaran kapal besar sehingga tidak karam.

Ma'ruf mengatakan pada dasarnya kondisi perberasan di Lampung surplus, dan pengadaan stok beras di provinsi itu tidak dipenuhi melalui impor beras. "Ini program pemerintah pusat yang dilimpahkan kepada Perum Bulog dan kami sebagai pelaksananya saja," ujarnya.

Beras impor yang masuk di gudang Bulog Lampung itu, menurut dia nantinya akan didistribusikan ketiga wilayah seperti Sumatera Selatan, Bengkulu dan Jambi. "Ketersediaan beras impor sebelumnya bangsur-angsur sudah terdistribusikan ke wilayah-wilayah tersebut," kata dia.

Kedatangan beras tersebut menuai protes dari DPR dan penggiat pertanian di Lampung, karena kebijakan tersebut dinilai tidak prorakyat dan terkesan mendadak. Beras impor tersebut datang disaat petani lokal sedang memasuki masa panen.

Dikhawatirkan beras impor tersebut dapat menjatuhkan harga beras di pasaran lokal."Bulog itu tugasnya menyerap beras petani, bukannya impor beras, kalau Bulog melakukan itu, ya sudahlah rubah saja fungsi peran Bulog sebagai importir," kata Ketua Komisi II DPRD Lampung Junaidi Auly, beberapa waktu lalu.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement