Rabu 14 Mar 2012 08:03 WIB

Pakar AS KlaimTemukan 'Bukti' Pengembangan Senjata Nuklir Iran

Lokasi yang diduga bangunan uji ledakan di Parchin, Iran
Foto: ISIS
Lokasi yang diduga bangunan uji ledakan di Parchin, Iran

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pakar nuklir Amerika Serikat (AS), Selasa (13/3), mengatakan dia dapat mengidentifikasi satu bangunan di lokasi militer Iran, Parcin, yang diduga sebelumnya terdapat ruang pengujian peledak berkekuatan tinggi. Ruang inilah yang ingin dilihat oleh para pengawas nuklir PBB.

David Albright, pendiri Institut Ilmu Pengetahuan dan Keamanan Internasional (ISIS) mengatakan, ia mempelajari gambaran dari satelit komersial dan menemukan satu bangunan yang ada di daerah yang sempit dan terisolasi di Parchin. Dia menilai, bangunan itu cocok seperti uraian dalam laporan Badan Atom Internasional (IAEA) pada November 2011.

Bangunan itu, masih kata Albright, memiliki garis pengamanan tersendiri, berupa dinding dan tembok pagar pembatas antara bangunan itu dan gedung sebelahnya. Seperti diberitakan Reuters, (Rabu, 14 Maret 2012), tempat itu sekitar empat kilometer dari fasilitas uji ledak di Parchin yang pernah dikunjungi IAEA pada 2005.

Dalam perundingan dengan IAEA, Iran menolak masuknya pengawas badan atom itu ke Parchin yang terletak di tenggara Teheran. Diplomat barat menuding, Iran bakal memperlambat akses tersebut untuk memberikan waktu 'pembersihan' fasilitas tersebut dari bukti-bukti pengujian ledakan yang dapat mengindikasikan upaya pembuatan senjata nuklir.

"Kami punya informasi bahwa ada aktivitas yang tengah berlangsung di sana," kata Direktur Jendereal IAEA, Yukiya Amano, merujuk soal Parchin, beberapa waktu lalu.

Menurut Albright, IAEA punya bukti adanya ruang pengujian itu di Parchin pada 2000. Bangunan itu dibangun di sekitar daerah Parchin. Ruang pengujian ledakan itu diduga terkait dengan pengembangan senjata nuklir di awal tahun 2000.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement