REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Encyclopaedia Britannica memutuskan mengakhiri penerbitan cetaknya setelah 244 tahun. Selanjutnya, ensiklopedi tertua di dunia tersebut akan menerbitkan produknya dalam bentuk digital.
"Akhir dari penerbitan cetak adalah sesuatu yang telah kami ramalkan," ujar Presiden Encyclopaedia Britannica, Jorge Cauz, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP. "Ini adalah langkah mutakhir kami dalam evolusi penerbitan cetak menjadi produk digital," katanya.
The New York Times menulis, Encyclopaedia merupakan ensiklopedia yang meraih masa kejayaannya di tahun 1950-an dan 1960-an. Penjualan perusahaan yang berpusat di Chicago tersebut meraih puncaknya pada tahun 1990 saat sebanyak 120 ribu kopi berhasil terjual di Amerika Serikat.
Namun penjualan Encyclopaedia menurun seiring dengan meningkatnya popularitas internet. Apalagi dalam satu dasawarsa terakhir ini muncul ensikplodi bebas yang bisa diakses siapapun pengguna internet, Wikipedia.
The Times melaporkan pada tahun 2010, hanya 8.000 dari 12 ribu koleksi cetak Encyclopaedia Britannica yang berhasil terjual. Maklum saja, saat ini ensiklopedi tersebut telah menjadi barang mewah dengan harga satuannya mencapai 1.395 dolar AS.
Encyclopaedia mengeluarkan edisi digital pertamanya tahun 1981, khusus untuk pengguna LexisNexis. Sedangkan CD multimedia pertama dimunculkan pada tahun 1989.
Sementara itu di internet, Encyclopaedia memunculkan ensiklopedi pertamanya pada tahun 1994. Encyclopaedia juga telah menjangkau pasar kurikulum sekolah-sekolah.
Cauz menyatakan versi online dari Encyclopaedia telah menarik perhatian sebesar 100 juta orang di seluruh dunia. Saat ini, di internet, Encyclopaedia telah menawarkan sejumlah konten gratis.