REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT—Liga Arab menyeru sebuah penyelidikan internasional yang netral atas pembunuhan dan kekerasan terhadap warga sipil di Suriah. "Harus ada penyelidikan internasional yang netral untuk mengungkap kebenaran dan untuk mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan-kejahatan tersebut,” kata Ketua Liga Arab Nabil Elaraby, Selasa (13/3) kepada kantor berita Mesir, MENA.
Elaraby juga meminta pihak yang bertanggung jawab segera dibawa ke pengadilan. "Tindakan pembunuhan dan eliminasi yang mengerikan terhadap seluruh anggota keluarga termasuk perempuan, anak-anak dan orang tua bisa dinyatakan sebagai kejahatan atas kemanusiaan,” jelasnya.
PBB melaporkan lebih kurang 8.000 orang tewas dalam pemberontakan terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad. Rekaman video terbaru menunjukkan mayat berserakan di jalan-jalan kota-kota Homs, Idlib dan Deir al-Zor. Pada Selasa (13/3), pasukan pemerintah Suriah menewaskan puluhan orang di kota utara Idlib, membuang mayat mereka di sebuah masjid, sementara 22 tentara tewas dalam dua penyergapan terpisah.
Human Right Watch menyatakan rezim Bashar al-Assad memasang ranjau darat di sepanjang perbatasan. BBC melaporkan sejumlah pengungsi tiba dengan kondisi kehilangan anggota badan akibat terkena ranjau. Pengungsi Suriah juga mencapai 230 ribu orang dan dalam kondisi yang menyedihkan.