Rabu 14 Mar 2012 13:48 WIB

Dimata-matai, Warga New York Bersimpati Pada Komunitas Muslim

Rep: Agung Sasongko/ Red: Endah Hapsari
Muslim Amerika
Foto: fiqhislam
Muslim Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Simpati warga terhadap Kepolisian New York (NYPD) terus menurun. Warga New York justru berbalik memberikan simpati kepada komunitas Muslim.

Seperti diberitakan Alarabiya.net, Rabu (14/3), jajak pendapat Universitas Quinnipiac yang dipublikasikan, Selasa (13/2) kemarin, menyebutkan dukungan warga New York kepada NYPD menurun dari 62 persen menjadi 31 persen. Warga New York juga menilai efektifitas NYPD dalam menangani terorisme menurun dari semula 82 persen menjadi 14 persen.

Jajak pendapat yang melibatkan 964 respon itu juga menyebut ketetapan NYPD dalam bertindak mengalami penurunan. Semula 59 persen warga New York menilai NYPD telah melakukan hal yang tepat dalam penanganan kasus terorisme. Prosentase itu selamjutnya menurun menjadi 29 persen.

Sementara jajak pendapat lain, yang dipublikasikan Sekolah Tinggi Barukh menyebutkan 81 persen penduduk New York merasa polisi melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam usaha menanggulangi kasus terorisme. Ketika ditanya bagaimana aktivitas mata-mata yang dilakukan kepada komunitas Muslim, sebanyak 43 persen merupakan cara untuk mencegah serangan terorisme sedangkan 44 persen responden menolak kebijakan itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan warga Muslim berunjuk rasa di New York memprotes dugaan 'religious profiling' – atau sterotype berdasarkan agama – di komunitas mereka, oleh polisi kota New York.

Sebuah laporan investigasi baru-baru ini oleh kantor berita Associated Press, menuduh polisi kota New York menyelusup ke mesjid-mesjid, memata-matai kelompok-kelompok mahasiswa Muslim, mendaftar restoran-restoran Timur Tengah dan mengumpulkan data tentang para sopir taksi Arab.

Dalam sebuah pesan ketika unjukrasa tersebut, Imam Talib Abdur-Rashid mengatakan warga Muslim di Amerika merupakan warga yang setia dan tidak diragukan nasionalismenya. Unjuk rasa berlangsung damai dan berakhir tanp insiden apa pun. Ray Kelly – Komisioner Polisi Kota New York hari Jumat mengatakan pihaknya tidak terlibat dalam stereotipe rasial tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement