Rabu 14 Mar 2012 19:50 WIB

Foto Presiden SBY Dirusak, Ramadhan Pohan Mengecam

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Heri Ruslan
Ramadhan Pohan
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Ramadhan Pohan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wasekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan mengecam aksi perusakan dan pelecehan foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dilakukan oknum mahasiswa di gedung DPR.

‘’Itu aksi yang tak bisa diterima. Tanpa perlu menunggu aduan masyarakat, polisi harus segera bertindak. Aksi perusakan dan pelecehan simbol negara tak bisa dibiarkan. Jangan dicuekin dan diremehkan,’’ katanya kepada Republika, Rabu (14/3).

Sebelumnya, enam pemuda yang mengaku berasal dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jawa Barat menurunkan foto SBY yang ada di lobi gedung Nusantara III DPR. foto berukuran 1 X 1,5 meter itu dilepaskan dari pengaitnya lalu dijatuhkan ke lantai.

Akibatnya, kaca di dalam bingkai pecah. Aksi itu dilakukan untuk menentang kenaikan harga bahan bakar minyak bersubdisi dan tarif dasar listrik, menuntut para koruptor ditangkap, serta menurunkan SBY-Boediono.

Menurut Ramadhan, siapa pun wajib mengecam aksi anarkisme. Termasuk para politisi oposisi juga diimbau untuk jangan mentolerir aksi itu. Pasalnya, jelas dia, jika oposisi salah bersikap, nanti itu bisa dijadikan pembenaran para pelaku anarkisme. Bahkan penyemaian preseden buruk.  Makanya oposisi harus ikut kutuk.

‘’Polisi harus ungkap dalang aksi pelecehan simbol negara. Harus tangkap siapapun di balik aksi itu. Anarkisme bukan karakterisitik mahasiswa. Jadi, anarkisme itu hanya rekayasa dan provokasi saja. Saya menduga ada yang menyuruh mereka. Proses hukum saja pelaku dan mereka yang diduga sebagai dalangnya,’’ papar Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement