REPUBLIKA.CO.ID, Gerakan Hamas mengutuk keputusan rezim Israel untuk mentransfer para tahanan Palestina dari penjara Nafha ke lokasi yang tidak diketahui. Demikian dilaporkan Press TV, Rabu (14/3).
Ezzet al-Resheq, anggota biro politik Hamas menggambarkan tindakan Zionis itu sebagai kejahatan rasis yang terorganisir dan bertujuan membungkam protes narapidana.
Laporan mengatakan pasukan khusus Israel menyerbu penjara Nafha di gurun Negev pada Selasa dan memindahkan seluruh tahanan di blok 11 ke tempat yang tidak diketahui.
Pejabat Hamas menyerukan kepada organisasi hak asasi manusia internasional untuk bertindak dan memberi penjelasan terkait kekejaman Israel kepada bangsa Palestina. Hamas juga menegaskan bahwa Israel bertanggung jawab penuh atas keamanan para tahanan.
"Israel mengambil langkah itu untuk memisahkan para tahanan di penjara tersebut dan dengan demikian menggagalkan protes yang dilancarkan oleh mereka," kata Resheq.