REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, mengatakan dirinya sudah bersepakat dengan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Irman Gusman, terkait dengan pembinaan pesepak bola usia muda.
"Kami baru saja menemui Ketua DPD RI (Irman Gusman). Tujuannya, untuk membicarakan pembinaan pemain usai muda di daerah. Alhamdulillah, beliau sangat mendukung sehingga kami sepakat untuk melakukan kerja sama yang tinggal dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman," kata Djohar kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, PSSI harus melakukan kerja sama dengan DPD untuk pembinaan pemain usai muda karena lembaga negara ini adalah wakil dari 33 provinsi.
"Secara kebetulan, talenta muda kita sangat banyak tersimpan di daerah yang menjadi wilayah kerja DPD," katanya.
Ia berharap para wakil rakyat yang duduk di DPD bisa membina sepak bola di wilayah masing-masing. Apakah dalam bentuk menggelar kompetisi atau perbaikan sarana prasarana sepak bola di daerahnya.
Djohar mengatakan tidak masalah bagi anggota DPD RI yang ingin menggelar turnamen sepak bola usia dini di daerahnya dengan menggunakan tropi atas nama yang bersangkutan.
"Semakin banyak turnamen usia dini yang digelar, tentu akan membuka kesempatan pemain kita di daerah untuk menempa diri. Pada akhirnya, akan muncul pemain-pemain berbakat yang bisa diandalkan untuk timnas," katanya menandaskan.
Pada kesempatan yang sama, anggota DPD RI asal Sumut Dr. H. Rahmat Shah yang ikut menemui rombongan PSSI mengatakan bahwa cukup tertarik dengan kesempatan kerja sama itu.
Sebagai pencinta olahraga yang cukup lama mengurusi cabang karate di Sumut, kata Rahmad, dirinya sangat setuju dengan program pembinaan usai muda yang sedang dibangun PSSI.
"Kenapa cabang karate Sumut cukup disegani di Tanah Air? Karena pembinaan usia dini benar-benar dijalankan. Kami dari DPD dengan senang hati akan membantu PSSI dalam mengembangkan potensi usia dini. Saya sendiri akan melakukan hal ini di Sumut," kata Rahmat.
Pada kesempatan bertemu dengan pengurus PSSI itu dia meminta agar polemik di organisasi sepak bola nasional segera berhenti.