Kamis 15 Mar 2012 07:30 WIB

Saudi Tutup Kedutaan di Suriah

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Hafidz Muftisany
Raja Saudi Abdullah dan Presiden Suriah Bassar al Assad
Foto: americanbedu
Raja Saudi Abdullah dan Presiden Suriah Bassar al Assad

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Arab Saudi menutup kedutaannya di Suriah. Para Diplomat pun telah ditarik dari negara tersebut.

Pihak Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengumumkan pernyataan penutupan kedutaan besar tersebut pada Rabu (14/3) di Kantor Berita SPA. "Karena perkembangan di Suriah, Kerajaan Arab Saudi telah menutup kedutaan besarnya di Damaskus dan telah ditarik seluruh diplomat dan staf yang ada disana," ujar pernyataan tersebut.

Arab Saudi telah berulang kali ditekan untuk mengambil sikap terhadap Damaskus dan menyerukan perlawanan bersenjata. Negara tersebut juga merupakan salah satu dari enam negara monarki teluk yang mengeluarkan paksa kedutaan Suriah sejak Februari.

Menurut Observatorium Suriah untuk Kelompok Pemantau HAM, sedikitnya 8.500 orang yang didominasi warga sipil, tewas sejak pemberontakan terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad, Maret 2011 lalu. Komisi Revolusi Suriah juga melaporkan 77 orang tewas akibat tembakan pasukan keamanan di Suriah, Rabu kemarin.

Salah seorang aktivis Idlib, Noureddin al-Abdo, menegaskan kota pemberontakan di Barat Laut Suriah telah jatuh pada Selasa malam setelah serangan empat hari oleh pasukan rezim. "Free Syrian Army (FSA) menarik diri dan pasukan rezim menyerbu seluruh kota," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement