REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Amerika Serikat berjanji akan terus menekan Iran. Hal itu terjadi karena AS berusaha mencegah Iran mengembangkan senjata nuklirnya.
“Amerika Serikat tetap berusaha untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir,” kata Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, Rabu (13/3), seperti dikutip Reuters. "Pintu untuk memecahkan masalah ini secara diplomatik bakal ditutup bila Iran mengabaikan negosiasi."
Obama membuat pernyataan ini dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Inggris, David Cameron. London ikut berperan dalam menegakkan sanksi terhadap Iran. Amerika Serikat, Israel dan sekutu Eropa mereka menuduh Iran berusaha membuat senjata nuklir.
Tuduhan Washington terhadap Iran bertolak belakang dengan laporan unit intelijen AS. Unit 16 intelijen AS, yang dikenal sebagai National Intelligence Estimate, telah melaporkan bahwa program nuklir Iran tidak memiliki dimensi militer. Para pejabat AS juga berulang kali mengakui bahwa tidak ada bukti bahwa Teheran sedang mengembangkan senjata atom dengan kedok program energi nuklirnya.