REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penundaan kenaikan tarif tenaga listrik yang dijadwalkan secara bertahap mulai Mei mendapat persetujuan dari Menteri Kordinator Perekonomian, Hatta Rajasa. "Saya kira silahkan saja, bagus juga pemikiran untuk melakukan penundaan TTL itu, agar tidak bersamaan dengan kenaikan BBM," ujarnya saat ditemui seusai melakukan pertemuan dengan rektor universitas se-Indonesia di Jakarta, Kamis (15/3).
Menurut Hatta, rencana untuk menunda kenaikan TTL tersebut patut dipertimbangkan dalam rapat membahas RAPBN-P 2012 antara pemerintah dengan DPR. "Tidak ada salahnya kita tunda, apakah semua, atau perkuartal. nanti akan dibahas. Saya tidak mau mendahului (pembahasan dengan) dewan," ujarnya.
Hatta mengatakan kalangan dunia usaha tidak memperlihatkan penolakan terhadap kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Namun, lanjut dia, aspirasi dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk menunda kenaikan TTL patut dipertimbangkan.
"Apindo mendukung kenaikan BBM karena itu sangat penting dari mereka, tapi tunda dulu TTL-nya. Yang dikatakan Apindo itu ya, itu masukan, dan masukan-masukan itu harus kita dengar," ujarnya.
Menurut dia, Apindo tidak menolak adanya kenaikan TTL namun akan lebih baik apabila kenaikan TTL tersebut dilakukan tahun depan.
"Tidak menolak tapi meminta tidak dilakukan tahun ini untuk kenaikan TTL, saya kira masukan-masukan itu perlu dimasukan dibahas dalam badan anggaran DPR, silahkan dibicarakan," kata Hatta. Sebelumnya, pemerintah mengusulkan penyesuaian TTL secara bertahap sebesar 3 persen per triwulan mulai triwulan II dan dilakukan pada Mei, Agustus dan November 2012.