REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) menegaskan komitmennya untuk menggelorakan pemahaman dan praktik Islam kebangsaan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat di Indonesia.
Saat beraudiensi dengan Ketua MPR RI Taufiq Kiemas di Jakarta, Kamis (15/3), Ketua Umum Bamusi Hamka Haq mengatakan, selaku ormas Islam yang juga organisasi sayap PDIP, pihaknya berkepentingan untuk bisa tampil di masyarakat sebagai kekuatan politik yang membawa visi keislaman yang nasionalis.
"Melalui politik dakwah dan dakwah politik, kita akan kampanyekan Islam yang menghargai dan menjaga kebhinekaan," kata Hamka Haq.
Dengan kekuatan struktural di 26 provinsi dan ratusan kepengurusan di tingkat kabupaten/kota, Hamka Haq meyakini Bamusi bisa menjadi motor atau semacam dapur yang bisa menghasilkan figur-figur nasionalis religius. Dari segi internal, kata dia, Bamusi harus bisa menjadi pewarna bagi PDIP sebagai partai yang menerapkan nilai Islam kebangsaan seperti diadopsi oleh Bung Karno.
Sementara dari sisi eksternal, Bamusi bisa mewarnai dunia perpolitikan melalui dakwah-dakwah politik yang mengkombinasikan nilai kebangsaan dan keislaman. "Jadi kader yang muncul dari Bamusi nantinya adalah kader kebangsaan, sehingga tidak ada yang salah paham tentang jihad, apalagi hingga pemboman. Bamusi harus jadi dapur Islam Kebangsaan," ujarnya.
Sementara Sekretaris Penasihat Bamusi Ahmad Basarah mengatakan, jika politik yang mengedepankan nilai Islam kebangsaan maka ke depannya suasana politik akan semakin teduh.
"Politik dengan Islam kebangsaan harus menjadi wajah politik Indonesia. Tugas Bamusi memang melakukan itu di internal PDIP, tetapi di eksternal juga harus mewujudkan politik yang teduh dengan menegakkan nilai kebangsaan tanpa meninggalkan tradisi nilai keislaman," ujarnya.
Di tempat yang sama, Ketua MPR RI Taufiq Kiemas meminta agar Bamusi bisa melakukan kerja konkret dalam program-program sosialisasi empat pilar kebangsaan.
Menurut Taufiq Kiemas, Bamusi harus menyiapkan modul bagi dai-dainya agar memasukkan materi kebangsaan karena melalui cara seperti itu sosialisasi lebih efektif dan mengena langsung ke pemahaman masyarakat.