Kamis 15 Mar 2012 21:45 WIB

Akibat Skandal Anak Buah, Pejabat Tinggi Cina Dipecat

Rep: Lingga Permesti / Red: Hazliansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pejabat tinggi Partai Komunis Bo Xilai dipecat dari jabatannya sebagai Kepala Kota Chongqing, Kamis (15/3). Pemecatan ini muncul setelah kepala polisi Chongqing yang juga orang kepercayaan Bo, Wang Lijun, meminta suaka politik di kantor diplomatik AS pada Februari lalu.

Menurut kantor berita Cina,  Xinhua, Wang  Lijun juga telah dipecat dari jabatannya. Pemecatan mendadak Bo menambah ketegangan diantara pendukungnya baik yang beraliran tradisional, sosialis dan liberal. Bo dipecat sehari setelah ditegur oleh Perdana Menteri Wen Jiabao dalam siaran konferensi pers.

Kini, posisi sementara Bo dijabat oleh Wakil Perdana Menteri Cina, Zang Dejiang. Zhang sendiri pernah belajar ekonomi di Korea Utara dan merupakan mantan ketua partai di Provinsi Guangdong.

Xinhua tidak menjelaskan apakah Bo juga kehilangan posisi sebagai anggota Politbiro Partai Komunis. Politbiro merupakan forum politik yang paling berkuasa di China setelah Komite Inti (Standing Committee) Partai Komunis China.  "Penyesuaian ini dibuat oleh pemerintah pusat dengan mempertimbangkan situasi sekarang," kata Kepala Departemen Personalia,  Li Yuanchao.

Menurut seorang sarjana independen di Beijing yang mengikuti politik partai, Chen Ziming, meskipun Bo masih dapat bertahan di Politbiro dan keanggotaan partai, dapat dibilang karir politiknya sudah tamat.  Bo akan non aktif sampai suksesi kepemimpinan partai Komunis akhir tahun ini. “Sepertinya komentar Wen Jiabao mewakili pandangan kolektif kepemimpinan partai bahwa Bo harus dipecat,” kata Chen.

Menurut Chen, pemecatan Bo akan berpengaruh pada politik kepemimpinan pada Kongres ke-18 Partai Komunis China, karena akan membuka ketidakpastian baru mengenai siapa yang akan masuk dalam jajaran pemimpin baru,

“Fakta bahwa pengumuman pemecatan tidak disertai akan ditaruh diposisi apa Bo selanjutnya berarti Bo akan dimasukkan dalam penyelidikan dan tidak akan ada kesimpulan tentang masa depannya sampai akhir penyelidikan itu,” kata salah satu sumber yang dekat dengan pejabat pusat.

Kongres partai yang ke 18 akhir tahun ini akan memperlihatkan transisi kepemimpinan Cina hampir satu dekade. Kepala Partai Komunis, Hu Jintao akan menyerahkan kekuasaan kepada generasi muda yang dipimpin oleh Wakil Presiden Xi Jinping.

Meski dipecat, Bo masih memiliki banyak pendukung di Cina. Ia menjanjikan kesetaraan sosial di Chongqing. Para pendukung kemungkinan akan gusar dengan dipecatnya Wang.

“Pemecatan Bo Xilai adalah kejutan nyata bagi saya. Kami tidak tahu apakah itu karena kesalahan pribadinya atau serangan terhadap model Chongqing,”kata seorang penulis dan penyiar di Beijing, Sima Nan.

Bo pernah menjadi calon kuat pemimpin Cina dan termasuk salah satu kader Partai Komunis yang  tengah naik daun. Ia bahkan difavoritkan masuk dalam kelompok pemimpin masa depan China setelah masa Presiden Hu Jintao. 

Namun karir politiknya jatuh setelah orang kepercayaan Bo, Wang Lijun meminta suaka karena skandal korupsi yang melibatkan Wang.  Menurut Cina, insiden Wang  memalukan. Sebagai pejabat yang berjasa membantu Wang menjadi pejabat tinggi Kota Chongqing, Bo Xilai pun kena getahnya.

Media Cina berspekulasi, penyelidikan diadakan terhadap Wang Lijun, sehingga Bo Xilai tidak lagi mendukung mantan orang kepercayaannya. Tetapi Wang Lijun kemungkinan memiliki data-data yang memberatkan posisi Bo Xilai. Oleh sebab itu, ia melarikan diri ke Konsulat AS.

sumber : reuters/xinhua
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement