Jumat 16 Mar 2012 05:30 WIB

Mesir Dakwa 75 Orang Atas Tragedi Sepakbola

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Hafidz Muftisany
Kerusuhan Sepakbola Mesir antara Al-Ahly dan Al-Masry
Foto: alakhbar
Kerusuhan Sepakbola Mesir antara Al-Ahly dan Al-Masry

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Jaksa Mesir mendakwa 75 warga Mesir atas pembunuhan dan kelalaian terkait dengan kerusuhan sepak bola mematikan bulan lalu, Kamis (15/3).

Dalam kerusuhan tersebut, setidaknya 75 orang tewas. Kerusuhan di stadion Port Said itu merupakan yang terburuk di dunia sepak bola dalam 15 tahun terakhir.

Mereka yang didakwa termasuk sembilan petugas polisi dan dua anak di bawah umur. Kepala Keamanan Port Said saat kerusuhan Mayjen Issam Samak juga termasuk yang didakwa.

Kerusuhan terjadi begitu wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan. Saat itu, pertandingan berlangsung antara kesebelasan Kairo al-Ahly dan Port Said al-Masry.

Tim tuan rumah menang 3-1. Namun, para pendukung tim itu menyerang pendukung tim lawan. Saksi mata mengatakan kerusuhan berlangsung sekitar 30 menit. Banyak saksi  menyatakan bahwa polisi di stadion idak melakukan apapun untuk menghentikan pertumpahan darah.

Sebuah pernyataan kantor jaksa umum Mesir mengatakan tuduhan itu didasarkan pada rekaman video kerusuhan dan pengakuan dari tersangka. Kerusuhan tersebut sebelumnya telah direncanakan sebab para pendukung membawa pisau, batu dan bahan peledak. Fans dari kedua tim memiliki sejarah permusuhan.

Kerusuhan di Port Said menyebabkan liga sepak bola dibatalkan. Selama berhari-hari orang-orang turun ke jalan. Mereka menuduh Kementerian Dalam Negeri yang bertanggung jawab atas kepolisian tidak melakukan apapun untuk melindungi pendukung Al-Ahly.

Federasi Sepak Bola Mesir belum menjatuhkan hukuman bagi pendukung al-Masry atas kerusuhan tersebut. Akibat kerusuhan tersebut, al-Ahly akan dipindahkan ke liga yang lebih rendah dan melarang setiap pertandingan resmi klub tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement