Jumat 16 Mar 2012 10:42 WIB

Karzai Murka, Tentara NATO Didesak Tinggalkan Desa Afghanistan

Presiden Afghanistan Hamid Karzai
Foto: AP
Presiden Afghanistan Hamid Karzai

REPUBLIKA.CO.ID,  KABUL -- Presiden Afghanistan, Hamid Karzai mendesak tentara NATO agar meninggalkan semua desa Afghanistan dan berkumpul di barak utama mereka setelah pembantaian 16 warg sipil oleh seorang prajurit AS.

Seruan presiden Afghanistan tersebut mempertegas kemarahan akibat pembantian itu dan membuat keruh rencana AS untuk meninggalkan negeri itu. Pada saat yang hampir bersamaan, Taliban Afghanistan mengumumkan faksi santri tersebut menghentikan pembicaraan perdamaian dengan Amerika Serikat.

Pembicaraan itu dipandang sebagai kesempatan baik guna mengakhiri konflik selama satu dasawarsa di negeri tersebut. Taliban menuding sikap AS yang tak jelas sebagai penyebab semua peristiwa itu.

Karzai, di dalam pernyataan setelah pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS Leon Panetta di ibu kota Afghanistan, Kabul, mengatakan sebagai konsekuensi dari pembantaian akhir pekan tersebut, pasukan keamanan internasional harus dikeluarkan dari pos terdepan desa Afghanistan dan kembali ke barak yang lebih besar.

Tentara yang diduga melakukan penembakan itu berasal dari kompleks pasukan khusus yang seupa dengan kompleks lain di seluruh negeri yang mendukung strategi anti-perlawanan oleh NATO sebelum tenggar 2014 bagi penarikan pasukan tempur Barat.

Peristiwa tersebut telah merusak hubungan antara Afghanistan dan Amerika Serikat dan semua upaya harus dilakukan guna menghindari kejadian serupa pada masa depan, kata Karzai.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement