Jumat 16 Mar 2012 15:46 WIB

Bacaan Islam Anak-anak 'Membosankan'

Rep: Agung Sasongko/ Red: Hafidz Muftisany
Majalah Anak Islami (ilustrasi)
Foto: hijabtren
Majalah Anak Islami (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH--Bahan bacaan untuk anak tentang Islam begitu kering dan membosankan. Padahal penting untuk mengenalkan Islam pada anak-anak sejak dini sehingga kelak mereka dapat menjadi aset umat Islam dan dunia.

Manajer Umum Majalah Anak Darusalam, Abdul Malik Mujahid mengatakan masalah itu disebabkan kurang menariknya kemasan. Seharusnya, bahan bacaan anak-anak sewajarnya meliputi artikel moral tentang Islam, puzzle, permainan, wawancara anak-anak terkait Islam, dan ficer-ficer ringan berisikan sejarah Islam, alam dan ilmu pengetahuan.

"Tentu isi dari bacaan itu merujuk pada Alquran dan hadis," kata dia seperti dikutip Arabnews.com, Jum'at (16/3).

Ia optimis, dengan bahan bacaan yang berisikan materi menarik anak-anak Muslim tidak lagi melirik bahan bacaan karya penulis barat. Karena itu, sudah seharusnya penulis Muslim juga selangkah lebih maju dalam berinovasi sehingga tidak terkesan monoton dan membosankan saat berkarya.

"Saya kira sudah seharusnya kita membuat takjub anak-anak terkait identitas mereka sebagai Muslim," ujarnya.

Kepala Yayasan Penelitian Islam (IRF), Zakir Naik menilai bahan bacaan anak merupakan salah satu usaha untuk mengatasi citra negatif Islam di seluruh dunia. Saat ini, dunia tengah menyoroti Islam dalam kacamata negatif. Sebabnya, melalui bacaan dengan kemasan menarik dapat mempromosikan Islam sebagai agama sebagai rahmat bagi semesta alam.

"Melalui bahan bacaan akan muncul dampak kepada orang-orang dan keyakinan yang beragam," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement