Jumat 16 Mar 2012 19:56 WIB

Indonesia Contoh Strategis Bagi Dakwah Islam Dunia

Rep: Amri Amrullah/ Red: Chairul Akhmad
Masjid Istiqlal di Jakarta.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Masjid Istiqlal di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia sebagai negara mayoritas Islam terbesar di dunia dianggap memiliki kelebihan bagi perkembangan dakwah Islam.

Hal itu disampaikan Ulama Libya, Syekh Addukali Muhammad Al-'Alam ketika diwawancarai Republika Online, Jumat (16/3). "Indonesia adalah contoh strategis bagi dakwah Islam dunia," kata Addukali.

Muslim Indonesia yang besar adalah aset yang potensial dalam mendakwahkan Islam yang rahmatan lil alamin. Menurutnya, citra Islam yang damai dan toleran seperti di Indonesia inilah yang harus ditunjukkan kepada dunia.

Selain ulama terkenal Libya, Syekh Addukali juga adalah Ketua World Islamic Call Society (Dewan Dakwah Islam Internasional). Dalam lawatannya ke Indonesia, Addukali bertemu dengan perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri, KH. Muhyidin Junaidi di Masjid Istiqlal, Jumat (16/3).

Kunjungan Addukali ini didampingi Duta Besar Libya untuk Indonesia, Masoud S El-Koshly dan Direktur Dakwah Islam Internasional, Saad Fallah. Addukali sempat kagum dengan Masjid Istiqlal yang bersebelahan dengan gereja Khatolik.

Ia juga kagum dengan dakwah Islam yang damai dengan toleransi tinggi di Indonesia. "Karena itu penting bagi Libya dan dunia Islam untuk mencontoh dan menjaga hubungan dengan Indonesia," imbaunya.

Usai Sholat Jumat, Addukali bersama MUI kemudian berkunjung ke Pimpinan Muhammadiyah dan disambut oleh Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mukti. Addukali juga mengagumi kemajuan dakwah Islam yang dilakukan Muhammadiyah.

Ia mengatakan, Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam modern terbesar di Indonesia, yang berperan besar dalam memajukan Islam. "Islam yang damai dan berkemajuan inilah yang perlu ditunjukkan kepada dunia," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement