REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Aktor papan atas George Clooney bisa bernapas lega. Tiga jam berada di sel penjara, ia bebas setelah membayar jaminan sebesar 100 dolar AS, Sabtu (17/3).
Usai bebas, aktor berusia 50 tahun tersebut, dengan didampingi ayahnya Nick, mengatakan penahanannya berlangsung baik. Ia sempat melontarkan lelucon bahwa penahanannya mungkin cukup membuat kekasihnya Stacy Keibler was-was.
Penahanannya ini merupakan yang pertama dan ia berharap menjadi yang terakhir. Clooney turut ambil bagian dalam aksi unjuk rasa mengenai krisis kemanusiaan di wilayah konflik di perbatasan antara Sudan dan Sudan Selatan di Kedutaan Sudan di Washington. Ayahnya, Nick, juga ikut ditahan.
Clooney dikenal sebagai aktivis pembela Sudan. Ia juga telah beberapa kali melakukan perjalanan ke negara tersebut. Ia, ayahnya dan beberapa rekan aktivisnya terpaksa diborgol karena menghiraukan peringatan petugas yang memintanya untuk meninggalkan kedutaan.
"George Clooney ditahan karena melewati garis polisi di kedutaan," kata Juru Bicara Agen Rahasia George Oglivie kepada BBC, Jumat (16/3).
Clooney mengatakan aksi unjuk rasa yang ia lakukan untuk menarik perhatian masyarakat mengenai krisis di Sudan. "Sekitar 10 ribu orang akan meninggal akibat kelaparan. Parahnya, ini hasil perbuatan pemerintah Khartoum," katanya kepada wartawan usai dibebaskan.
Ia juga meminta para pemimpin dunia mengawasi aliran dana di Sudan untuk mengekspos korupsi yang terjadi di sana. Menurutnya, dalam empat bulan ke depan tragedi kemanusiaan yang sebenarnya akan terjadi jika tidak ada tindakan nyata. Situasinya sangat mendesak karena musim hujan akan datang dan melumpuhkan akses transportasi bantuan makanan.