Ahad 18 Mar 2012 06:39 WIB

Israel Usir Tawanan ke Gaza, Palestina Menolak

Tawanan Palestina di Penjara Israel
Tawanan Palestina di Penjara Israel

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH --  Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) pada Sabtu menolak tawaran Israel untuk mengusir seorang tahanan pemogok makan ke Jalur Gaza.

"PNA sepenuhnya menolak tawaran ini karena mereka tidak adil dan tidak adil pula bagi tahanan di penjara-penjara Israel," kata Menteri Urusan Tahanan PNA Eissa Qaraqe.

Penawaran ini terungkap dalam perundingan-perundingan antara penganiaya Israel dan pengacara Hana Shalabi, 30 tahun, wanita Tepi Barat yang telah melakukan mogok makan selama 31 hari.

"PNA tidak memberikan legitimasi kepada pengecualian," kata Qaraqe kepada Xinhua.

Dia menyerukan Israel untuk membebaskan Shalabi "karena penahanannya adalah ilegal dan tidak logis karena pengadilan tidak memiliki bukti untuk menghukum dia." Shalabi menuntut mengakhiri penahanan administratifnya di mana penahanan dapat dilakukan selama bertahun-tahun tanpa pengadilan.

Seorang anggota Jihad Islam, wanita ini ditangkap pada Februari, sekitar tiga bulan setelah dia dibebaskan dengan ratusan orang lain berdasarkan kesepakatan pertukaran tahanan antara Israel dan gerakan Hamas yang bermarkas di Gaza.

Pada 21 Februari, seorang pemimpin Jihad Islam, Khader Adnan, menangguhkan mogok makan pada hari ke-66 setelah Israel sepakat untuk tidak memperpanjang atau memperbaharui penahanan administratifnya yang berakhir pada April. Israel memiliki sekitar 5.000 tahanan warga Palestina, 309 di antaranya penahanan administratif.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement