REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Pendapat tak biasa keluar dari kubu Israel. Intelejen Israel Mossad setuju dengan penilaian Amerika Serikat bahwa Iran tidak berencana membuat bom nuklir.
Kendati para pemimpin Israel bersikeras bahwa Iran hendak membuat senjata pemusnah missal melalui program nuklirnya, Mossad mengatakan tidak ada bukti kuat yang mendukung tudingan itu. “Tidak ada perselisihan fakta antara Amerika Serikat dan intelejen Israel,” kata seorang mantan pejabat senior intelejen AS, seperti dikutip AFP, Minggu (18/3), dari The New Yor Times.
The Times melaporkan pada bulan lalu bahwa bahwa agen mata-mata AS bersepakat Iran telah konsisten meninggalkan program senjata nuklirnya sejak tahun 2007 lalu. Menurut Times, mata-mata AS telah menghabiskan waktu tahunan untuk melacak upaya Iran mengembankan senjata nuklir melalui program pengayaan uranium.
Badan Keamanan Nasional (NSA) eavesdrops banyak memanfaatkan laporan dari petugas Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam mencari tahu perkembangan nuklir Iran. NSA juga melakukan pengawasan terhadap Iran melalui berbagai cara seperti: pengawasan elektronik dan citra radar. Selain itu sensor tanah bawah tanah yang dapat mendeteksi sinyal elektromagnetik atau emisi radioaktif di tempat yang dicurigai sebagai pusat aktivitas nuklir rahasia.