Ahad 18 Mar 2012 22:07 WIB

Biadab, Israel Lepaskan Anjing Serang Demonstran Palestina

Rep: Lingga Permesti/ Red: Hafidz Muftisany
Tentara Israel
Foto: Arrahmah
Tentara Israel

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA— Tentara-tentara Israel melepaskan seekor anjing ke arah pengunjuk rasa Palestina yang sedang melakukan aksi demo anti penjajahan di desa Kufr Qaddoum, Tepi Barat pada Jumat (16/3).

Berdasarkan laporan dari seorang aktivis politik, Jonathan Pollack, beberapa polisi perbatasan melepaskan seekor anjing militer ke arah sekelompok pengunjuk rasa yang berdiri sekitar sepuluh meter dari mereka.

Anjing ganas itu langsung memburu para pengunjuk rasa dan langsung menggigit tangan salah seorang pengunjuk rasa yang bernama Ahmad Shtawi. Selama beberapa menit, anjing ini menolak melepaskan gigitannya.

Shtawi sendiri kemudian ditahan oleh tentara-tentara Zionis ini. Shtawi saat itu dalam kondisi berdarah, kesakitan, dan memerlukan perawatan medis. Ketika Morad Shtawi, salah seorang anggota komite populer di desa itu berusaha meyakinkan tentara Zionis untuk melepaskan Ahmad Shtawi, ia malah dilemparkan ke tanah lalu diborgol dan disemprot dengan cairan merica.

LSM HAM Israel, B’Tselem telah beberapa kali meminta militer Israel agar tidak menggunakan anjing untuk menyerang warga Palestina yang tidak bersenjata. Pada Februari kemarin, seorang warga berusia 19 tahun juga diserang oleh anjing ganas ini.

Adapun peneliti di lembaga solidaritas HAM internasional, Ahmad Baitawi menegaskan bahwa penggunakan anjing terlatih dalam melakukan tindakan represif atas aksi unjuk rasa damai di Tepi Barat dilarang oleh kesepakatan HAM dan hukum internasional. Hal itu dianggap penghinaan terhadap harga diri manusia sebab akan menciptakan ketakutan jiwa dan kerusakan fisik bagi warga.

Baitawi mengisyaratkan bahwa hukum internasional dan “kesepakatan anti penyiksaan internasional” menetapkan pelarangan segala bentuk penyiksaan. Penggunaan anjing adalah salah bentuk bentuk penyiksaan.

sumber : info palestina
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement