REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Sebuah kelompok yang terkait dengan Alqaidah mengklaim bertanggung jawab atas penembakan mati seorang guru berkebangsaan Amerika Serikat (AS) di Yaman.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok tersebut mengatakan bahwa warga AS itu adalah seorang misionaris Kristen. Gerilyawan Ansar al-Sharia (Pengikut Sharia) "membunuh seorang misionaris Kristen Amerika" di kota Taez, kata pernyataan itu, yang disebar melalui pesan telefon genggam dan telah dikonfirmasi oleh sumber yang dekat dengan kelompok tersebut.
"Serangan itu dilakukan untuk membalas operasi Barat memberikan khutbah Kristen di kalangan penduduk Muslim," katanya.
Korban tewas, yang namanya tidak disebutkan, adalah seorang pemimpin proyek AS yang bekerja untuk LSM Pusat Pengembangan dan Pelatihan Internasional AS di Taez selama dua tahun, kata sumber-sumber di organisasi itu.
Kedutaan Besar AS di Sanaa menyatakan, mereka belum memiliki keterangan mengenai pembunuhan itu dan masih melakukan penyelidikan. Dalam insiden lain, Ahad (18/3), rudal-rudal yang ditembakkan dari laut menghantam sejumlah posisi Alqaidah di kota Zinjibar, Yaman selatan, menewaskan sedikitnya 16 gerilyawan.
Menurut seorang pejabat, pemboman mulai dilakukan pada tengah malam dengan sasaran daerah pinggiran timurlaut Zinjibar, yang dikuasai kelompok jihadis sejak Mei setelah pertempuran sengit dengan pasukan pemerintah.
Sejak protes anti-pemerintah meletus di Yaman pada akhir Januari 2011, militan memanfaatkan melemahnya kekuasaan pusat dengan membangun pangkalan di sejumlah provinsi selatan.
Pasukan keamanan Yaman selama beberapa bulan memerangi kelompok orang bersenjata yang dituduh sebagai anggota Alqaidah di Abyan, Yaman selatan, khususnya di ibu kota provinsi itu, Zinjibar, yang sebagian besar dikuasai oleh militan sejak Mei 2011.