REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Boy Rafli Amar, mengataakan, para teroris yang ditembak mati polisi telah diikuti setelah melakukan survei di beberapa tempat seperti Toko Emas Uluwatu, Bali Money Changer dan Cafe La Vida Loca.
Bahkan sesaat sebelum penangkapan, kata Boy, para pelaku sedang bersiap-siap melakukan perampokan di PT Bali Money Changer, Jalan Sriwijaya, Kuta dan Toko Emas di Jalan Uluwatu, Jimbaran.
Barang bukti yang disita yaitu dua pucuk senjata api jenis FN (masing-masing dari dua TKP), dua magazin, dan sebanyak 48 butir peluru kaliber 9 milimeter serta penutup wajah. "Para pelaku adalah kelompok gabungan terkait DPO CIMB Niaga Medan. Para pelaku juga sudah dipantau sebulan terakhir," tegasnya.
Aksi baku tembak terjadi di Denpasar, Bali antara Tim Densus 88 Polri dengan lima orang teroris pada Ahad (18/3) sekitar pukul 20.30 WITA. Akibatnya lima teroris yang akan berencana melakukan aksi teror ini pun tewas dalam baku tembak tersebut.
"Lima tersangka meninggal dunia karena pada saat dilakukan penangkapan mereka melakukan perlawanan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Boy Rafli Amar dalam pesan singkatnya, Ahad malam (18/3).