REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan Israel ke Jalur Gaza yang kian gencar beberapa pekan terakhir, dinilai Hamas adalah siasat Israel memanfaatkan Gaza sebagai uji coba untuk serang Iran. Pemimpin Hamas, Khaled Mashaal mengatakan Israel melihat Gaza sebagai 'Kelinci percobaan' untuk menguji serangan ke Iran.
"Israel memilih Gaza untuk ingin menguji perisai rudalnya. Dimana Israel sedang mempersiapkan untuk perang terhadap Iran dan mungkin beberapa perang lain," kata Mashaal yang dilansir dari Hurriyetdaily, Senin (19/3).
Ia mengatakan, Gaza harus fokus pada bagaimana bertahan dari serangan Israel ini. Karena itu, rudal Palestina ke Israel hanyalah bentuk mempertahankan diri. "Kami tidak mengirim rudal ke Israel sebelum Israel yang memulai serangan. Semua orang tahu bahwa Israel melancarkan serangan yang pertama," jelasnya.
Kebangkitan negara-negara Arab menghidupkan kembali semangat keislaman dalam komunitas Muslim di negara Arab. Mashaal mengatakan, bahwa pemberontakan tersebut telah menyadarkan Arab untuk membuat keputusan sendiri tanpa campur tangan barat.
Menyinggung isu internal Palestina, Mashaal mengatakan Hamas ingin membuka halaman baru bersama Fatah, dengan menciptakan suasana damai dalam negeri. "Perdamaian adalah wajib, dalam naungan Palestina bersatu, " ujar Mashaal mengacu pada pembicaraan antara Fatah dan Hamas. Karenanya, jelas Mashaal, kita harus bersatu untuk berjuang melawan Zionis Israel bersama-sama.
Ia juga mengatakan, Turki telah memberikan dukungan yang besar untuk kompromi internal Palestina. Presiden Turki Abdullah Gül telah menyerukan "persatuan dan solidaritas" antara faksi-faksi Palestina dalam pertemuan dengan Mashaal pada Sabtu (17/3) lalu di Istanbul, dalam laporan Associated Press.
Presiden Turki, Abdullah Gul mengatakan perlunya rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah. Terutama di saat reformasi besar-besaran di dunia Arab dengan merangkul semangat kebangkitan dunia Arab.