REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kapolri, Jenderal Timur Pradopo memastikan terduga teroris yang dilumpuhkan di Bali terkait dengan perampokan Bank CIMB, Medan pada 2011.
"Ini terkait dengan perampokan di Medan dan masalah teror," katanya saat ditemui di kantor Kementarian Keuangan, Senin (19/3).
Ia mengatakan identifikasi itu setelah pihaknya melakukan pengembangan dari kasus perampokan bersenjata di Medan. Diketahui jaringan perampok itu melarikan diri ke Bali dan mengincar beberapa tempat hiburan. "Ini berkembang dari proses penyelidikan di Medan. Terutama yang terkait perampokan," katanya.
Ia menjelaskan terduga teroris tersebut dilumpuhkan di dua lokasi di Denpasar sekitar pukul 20.30 waktu setempat. Mereka berjumlah lima orang. Sebelum berhasil dilumpuhkan, mereka tersebut sempat melakukan perlawanan sehingga terjadi baku tembak.
Sebelumnya, lima orang ditembak mati di Bali. Dua pelaku yang ditembak di Jalan Gunung Sapotan Denpasar adalah HN (DPO CIMB Medan) umur 32 tahun asal Bandung dan AG umur 30 tahun, bertempat tinggal di Jimbaran.
Sementara itu, di tempat kejadian peristiwa di Jalan Danau Poso, Sanur, Denpasar tersangkanya adalah UH alias Kapten, DD 27 tahun, asal Bandung, Jawa barat, dan M alias Abu Hanif, umur 30 asal Makassar.
Dari penangkapan ini polisi menyita 2 pucuk senpi FN, 2 magazene dan peluru 48 butir 9 mm, serta cebo penutup wajah untuk menutup wajah mereka saat melakukan aksi perampokan.