REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA ---Menko Perekonomian Hatta Radjasa membantah tuduhan bahwa dirinya memberikan paket wisata kepada 60 rektor. Menurut isu yang berkembang, paket tersebut diberikan agar mereka bersedia mendukung keputusan pemerintah menaikkan harga BBM.
"Anda percaya itu?" kata Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Radjasa, Senin (19/3). Menurutnya, isu tersebut adalah fitnah. Lagipula lanjutnya, tidak mungkin rektor mau menerima 'hadiah' semacam itu.
"Rektor kita itu mempunyai integrtitas yang tinggi, tidak mungkin dia bisa diperlakukan seperti itu. Itu berita fitnah dan tidak betul. Tanyakan saja kepada menteri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan." ujarnya. Dia pun menambahkan para rektor adalah orang yang bebas dan terhormat. "Mereka bisa membedakan mana yang benar dan yang baik," katanya.
Sebelumnya tersebar pesan melalui blackberry messenger yang berasal dari seorang yang mendefinisikan dirinya sebagai mantan aktivis 98 yang sekarang menjadi buruh di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam pesan tersebut, Hatta Radjasa disebut-sebut bekerja sama dengan salah satu Travel untuk menyiapkan 60 paket wisata keluarga masing-masing senilai Rp 300 juta. Paket wisata tersebut diberikan sebagai imbal jasa kepada setiap Rektor Perguruan Tinggi yang mendukung kenaikan harga BBM dan mencegah mahasiswanya terlibat dalam aksi-aksi menolak kenaikan BBM.
Untuk di Jakarta, rektor yang menerima paket wisata tersebut, antara lain Rektor UKI, Jayabaya, UNAS, Universitas Pancasila, IISIP, UMJ, Gunadarma, Ukrida, Universitas Paramadina, Universitas Sahid, Unika Atmajaya, dan Universitas Islam Jakarta.
Ada pula 6 rektor di Yogyakarta, 6 orang dari Jawa Tengah, 8 orang di Jawa Timur. Sisanya dibagi untuk beberapa propinsi di beberapa propinsi lainnya. Di akhir pesan tersebut, mantan aktivis tersebut memberikan pesat. "Semoga informasi ini berguna bagi adik-adik mahasiswa dalam melanjutkan perjuangan moralnya," katanya.