Senin 19 Mar 2012 15:18 WIB

Kapolres Sleman Terkena Lemparan Bom Molotov

Rep: Agus Raharjo/ Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID,Yogyakarta--Bentrokan yang terjadi antara aparat kepolisian dengan massa Aliansi Rakyat Menggugat (ARM), Senin (19/3) memakan banyak korban. Bahkan, Kepala Polisi Resort Sleman, AKBP Herry Sutrisman terkena lemparan bom molotov massa aksi.

Kepada wartawan, Herry mengungkapkan, dirinya sempat terbakar terkena bom molotov saat bentrokan kembali meletus di pertigaan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Namun, kapolres tidak terluka akibat api yang sempat membakar seragam bagian paha kiri.

"Meskipun terkena molotov, saya tetap memerintahkan pada anggota untuk tidak marah," katanya pada wartawan, Senin (19/3).

Lebih lanjut Herry mengungkapkan, dirinya masih menganggap peserta aksi sebagai penerus bangsa. Oleh sebab itu, pihaknya memerintahkan anggota untuk tetap tenang dan tidak terpancing untuk membalas aksi ratusan massa gabungan yang menolak kenaikan harga BBM di pertigaan UIN.

Kapolres juga menyebutkan, anggotanya juga ada yang terluka akibat terkena lemparan batu. Namun, Herry belum dapat menyebutkan berapa jumlah korban luka akibat bentrokan ini. Selain dari anggota polisi, beberapa mahasiswa UIN juga mendapat perawatan akibat terkena lemparan batu.

Setidaknya dua mahasiswa UIN harus mendapat jahitan karena luka robek di kepala. Asep, mendapat luka di bagian kepala belakang, dan Cipto mendapat luka di bagian pelipis. Asep mendapat perawatan di klinik UIN Sunan Kalijaga, sedang Cipto harus dirujuk ke rumah sakit Ngampilan karena harus mendapat banyak jahitan di pelipisnya.

Aksi yang dimulai sekitar pukul 09.30 WIB berakhir sekitar pukul 14.30 WIB. Aksi diwarnai bentrokan dengan saling lempar batu antara aparat kepolisian dengan massa aksi. Aksi semula diikuti oleh kurang dari seratus massa ARM, namun, ketika bentrokan terjadi, massa yang terdesak ke kampus UIN mendapat perlawanan dari ARM bersama mahasiswa UIN dibawah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIN Sunan Kalijaga.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement