Senin 19 Mar 2012 16:20 WIB

Sopir Mobil Carry Baru 3 Bulan Bisa Kendarai Mobil

Rep: djoko suceno/ Red: Hazliansyah
Petugas mengevakuasi mobil jenis Suzuki Carry bernomor polisi Z951W yang tertabrak Kereta Api Pasundan Jurusan Bandung–Surabaya, di perlintasan rel tanpa palang pintu di Kampung Sindangkasih, Kelurahan Sukanegara, perbatasan Kecamatan Cibeureum-Purbaratu,
Foto: Antara
Petugas mengevakuasi mobil jenis Suzuki Carry bernomor polisi Z951W yang tertabrak Kereta Api Pasundan Jurusan Bandung–Surabaya, di perlintasan rel tanpa palang pintu di Kampung Sindangkasih, Kelurahan Sukanegara, perbatasan Kecamatan Cibeureum-Purbaratu,

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Tabrakan maut antara mobil suzuki Carry dengan Kereta Api Pasundan di perlintasan rel tanpa palang pintu Kelurahan Sukanagara, Kota Tasikmalaya, Ahad (18/3) kemarin, menewaskan 11 (sebelas) orang dan melukai 3 (tiga) orang. Yudi, sang pengendara mobil mengaku baru tiga bulan bisa mengendarai mobil. 

Tiga korban penumpang minibus Suzuki Carry Nopol Z 951 W yang diseruduk KA Ekonomi Pasundan masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Ketiga korban tersebut adalah pasangan suami-istri Yudi Mulyadi (35)-Yani (30), dan Sertiana (14). Sedangkan jumlah korban meninggal bertambah menjadi 11 orang, korban meninggal terakhir adalah Reihan (4,5).

Dua korban dirawat di kamar Sukapura 1 RSUD Tasikmalaya adalah Yudi dan Yani. Yudi yang mengemudikan mobil nahas tersebut sempat tak sadarkan diri selama lebih dari 12 jam. Sedangkan satu korban lagi, Sertiana, harus dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung karena kondisinya terus memburuk.

"Saat kejadian saya panik. Perseneling ada di posisi gigi tiga, dan mobil tak mau melaju," kata karyawan BTN Kota Tasikmalaya ini kepada para wartawan, Senin (19/3).

Dalam kecelakaan tersebut, pasangan Yudi-Yani yang tinggal di Perumahan Griya Setia Asri, Kelurahan Gobras, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya harus kehilangan dua anaknya, Fadil (6) dan Zaki (8 bulan). Saat kejadian, kata dia, posisi istrinya berada di jok depan sambil menggendong anak bungsunya. Sedangkan kedua anaknya, yaitu Fadil dan Zaki berada di jok belakang bersama keluarganya yang lain.

Para korban yang meninggal dan luka-luka masih satu keluarga. Mereka saat kejadian hendak berwisata ke Situ Gede di Kota Tasikmalaya.

"Saya akan jemput Agwal di pesantren. Saya sudah melihat dia (Agwal) di pinggir jalan. Bahkan dia sempat melambaikan tangan," kata dia yang baru tiga bulan pindah dari Bekasi ke Tasikmalaya.

Yudi mengaku baru tiga bulan bisa mengendarai mobil tersebut.

Pada saat kejadian, ia mengaku panik mengendarai mobil tersebut. Saat melintas di rel kereta api yang tak dijaga petugas, tiba-tiba mobilnya tak mau melaju. Ia ingat posisi perseneleng mobil tersebut ada di gigi tiga.

"Saya sudah berusaha memindahkan gigi agar bisa maju, tapi tetap tak berhasil. Setelah terjadi hantaman saya tak ingat apa-apa lagi," ujarnya yang mengalami luka serius di kepala dan beberapa tubuh lainnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement