REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Gerakan Islam Hamas pada Senin mengatakan Israel tidak memiliki hak untuk campur tangan dalam kegiatan Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC), dalam menanggapi penolakan Israel terhadap partisipasi seorang pejabat Hamas dalam pertemuan UNHRC.
Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, menyuarakan sikap ini dalam menanggapi penolakan Israel atas Ismail al-Ashqar, seorang legislator Hamas yang dijadwalkan berbicara pada satu seminar UNHRC di Jenewa pada Senin mengenai penahanan Israel terhadap puluhan anggota parlemen Palestina yang berbasis di Tepi Barat, dan kebanyakan dari mereka mewakili Hamas.
"Hamas dan para anggota parlemen memiliki hak untuk bertemu dan berpartisipasi dalam lembaga-lembaga internasional dan Eropa," kata Mushier al-Massri, seorang pejabat Hamas di Gaza.
Sebelumnya pada Senin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan UNHRC karena mengundang anggota Hamas untuk menghadiri konferensi yang diadakan di Jenewa, dan mengatakan bahwa al-Ashqar adalah seseorang yang "mengutuk AS untuk pembunuhan (Osama) bin Laden dan membunuh orang-orang Yahudi, perempuan dan anak-anak."
Israel "mencoba untuk menyesatkan opini publik internasional dari kejahatannya," kata al-Massri, dan mendesak UNHRC untuk memaksa Israel menghormati hak asasi manusia dan melepaskan para anggota parlemen Palestina yang dipenjarakan.