Rabu 21 Mar 2012 11:17 WIB

Para Muslimah Ini Masak di Depan Gedung Sate Bandung, Ada Apa?

Rep: arie lukihardianti/ Red: Endah Hapsari
Gedung Sate, Jawa Barat
Gedung Sate, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sebagai bentuk penolakan terhadap rencana kenaikan BBM, ratusan muslimah dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jabar menggelar aksi unjuk rasa di halaman Gedung Sate, Rabu (21/3). Selain berorasi, massa menggelar performance art. Mereka membawa berbagai peralatan masak dan nasi aking.

Dalam aksi itu, salah seorang pendemo berpakaian compang-camping menggendong boneka. Ia duduk di depan berbagai peralatan masak. Dari mulai panci, kompor minyak, tungku kayu, kompor gas sampai nasi aking. Di depan tempat nasi aking, tertulis 'Menu kemeralatan, nasi basi yang dikeringkan'. Sedangkan di depan tabung gas tertulis 'Kosong karena tak mampu isi ulang'

"Ini merupakan simbol jeritan hati ibu-ibu yang tidak siap menghadapi kenaikan harga BBM," kata Ketua Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Barat, Siti Nafidah, di sela-sela aksinya.

Dengan mengenakan ikat kepala dan berbaju hitam, di bawah terik matahari, seorang ibu tampak memperagakan aksi memasak menggunakan alat dapur seperti wajan, bakul nasi, dan kompor dengan ekspresi wajah sedih.

Menurut Siti, jika kenaikan harga BBM telah ditetapkan maka hal tersebut akan semakin menambah beban hidup masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga.

"Dan kaum ibu adalah salah satu pihak yang langsung akan merasakan akibat buruk. Kesulitan demi kesulitan akan terjadi akibat kebijakan ini," kata Siti.

Menurut dia, kenaikan harga BBM bisa dicegah jika pemerintah benar-benar memiliki kemauan politik untuk memperhatikan nasib rakyatnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement