Rabu 21 Mar 2012 19:46 WIB

Sangat Sulit, Penyatuan Zona Waktu Secara Keilmuan

Zona Waktu di Indonesia
Foto: bisnis.com
Zona Waktu di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -  Bila hendak diwujudkan, penyatuan zona waktu yang sedang diwacanakan bakal rumit dan membutuhkan energi besar, seperti kepakaran hingga ongkos untuk mewujudkan. Pasalnya, menurut pakar ilmu bumi, Universitas Diponegoro, Rahmat Gernowo, penyatuan itu sulit dilakukan secara keilmuan.

"Karena pada dasarnya pembedaan zona waktu di Indonesia, yakni Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur (WIT) dihitung dari posisi pergerakan matahari," katanya di Semarang, Rabu (21/3)

Pembagian tiga zona waktu di Indonesia, kata dia, menunjukkan pengaruh pergerakan matahari terhadap waktu di suatu wilayah. "Misalnya saat wilayah Papua menunjukkan waktu pagi hari dan matahari sudah terbit, pada saat yang sama di wilayah Jawa masih gelap," katanya.

Kalau nanti seluruh zona waktu disatukan, kata dia, akan muncul masalah kompleks baik dari sisi keilmuan maupun aspek lain seperti penentuan waktu ibadah, khususnya bagi umat Islam.

"Bagaimana nanti dengan penentuan waktu puasa bagi umat muslim, kalau tiga zona waktu yang selama ini berbeda disatukan begitu saja tentunya tidak mudah," katanya.

Kalau pemerintah tetap ingin merealisasikan penyatuan zona waktu, kata dia, sebaiknya dilakukan pengkajian mendalam tentang konversi waktunya agar tidak menimbulkan ketimpangan waktu di wilayah-wilayah tertentu.

"Perlu ada konversi waktu yang dikaji dan diteliti secara mendalam. Tentunya penyatuan zona waktu ini tidak bisa dilakukan begitu saja, perlu ada penghitungan-penghitungan secara ulang," demikian Rahmat Gernowo

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement