Kamis 22 Mar 2012 01:49 WIB

ASEAN-Mesir Resmikan Forum Kerjasama

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) dan Mesir pada Rabu meluncurkan forum kerja sama ekonomi dan perdagangan bernama ASEAN-Egypt Business Association (AEBA).

Peluncuran AEBA diresmikan oleh Menteri Penerbangan Sipil Mesir, Hussein Hassan Ahmed Masoud, para Duta Besar negara-negara anggota ASEAN di Mesir termasuk Dubes RI untuk Mesir, Nurfaizo Suwandi, dan para pelaku bisnis kedua pihak.

Forum AEBA diluncurkan di tengah Pameran Industri dan Perdagangan Mesir (Cairo International Fair/CIF ke-45 yang saat ini sedang berlangsung, 18-30 Maret 2012.

Menteri Masoud dalam sambutannya mengatakan, Mesir yang sedang berjuang untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi pasca-Revolusi 25 Januari 2011, sangat membutuhkan ASEAN untuk membantu memulihkan perekonomiannya.

"Meskipun Mesir telah lama bermitra dengan negara-negara anggota ASEAN, namun kelahiran AEBA ini diharapkan kedua pihak akan lebih aktif meningkatkan kerja sama, terutama membantu pemulihan ekonomi Mesir," katanya.

Dubes Nurfaizi kepada ANTARA di sela-sela peluncuran AEBA mengatakan, negara-negara ASEAN, khususnya Indonesia berkomitmen untuk membantu memulihkan perekonomian Mesir pascarevolusi. "Peluncuran AEBA ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan," katanya.

Ketua AIBA, Karim Helal, dalam sambutannya mengatakan pembentukan AEBA ini merupakan prakarsa para pelaku bisnis ASEAN yang saat ini mengikuti CIF, pemeran industri dan perdagangan tahunan terbesar di Timur Tengah.

Sementara itu, Ketua Dewan Bisnis Mesir-Indonesia, Mohamed Barakat, menyambut baik kehadiran AEBA dan mengharapkan organisasi baru itu dapat menjembatani pengusaha dan pemerintah meminimalisasi persoalan di lapangan.

Dalam presentasinya di sesi diskusi AEBA, Barakat memuji sikap pemerintah Indonesia yang selalu menyambut hangat investor asing. "Saya adalah pengusaha Mesir yang juga menanamkan investasi di Indonesia. Saya berterima kasih kepada pemerintah Indonesia yang banyak memberi kemudahan bagi investor asing," ujarnya.

Barakat juga menceritakan pengalamannya bahwa ia lebih mudah bertemu dengan menteri terkait di Indonesia dibanding di Mesir sendiri. Di sisi lain, Direktur CV Afaq Erfani, Ahmad Sarudji Erfan, eksportir dari Indonesia menilai regulasi Indonesia sering berganti sehingga menyulitkan kegiatan ekspor-impor.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement