Kamis 22 Mar 2012 05:15 WIB

Tuntut Pensiun, Ratusan Veteran Bosnia Mogok Makan

REPUBLIKA.CO.ID, SARAJEVO---Ratusan veteran militer dari berbagai wilayah etnik Bosnia memulai aksi mogok makan untuk menuntut pemerintah membayar uang pensiun mereka.

Sekitar 1.750 prajurit dari etnik Serbia, Kroasia dan Muslim dipaksa pensiun pada 2010 dalam upaya meremajakan angkatan bersenjata Bosnia yang dibentuk setelah perang 1992-1995 yang memporak-porandakan negara itu.

Mereka dijanjikan diberi pensiun menjelang pemilihan umum parlemen pada Oktober 2010. Namun, mereka tidak pernah dibayar, dan rancangan anggaran pemerintah untuk tahun 2012 tidak mencakup ketentuan mengenai pembayaran pensiun tersebut.

Sekitar 1.500 orang melakukan protes di luar kantor pemerintah di pusat kota Sarajevo pada Selasa.

Senad Hubjer, seorang wakil veteran, mengatakan, pemerintah meminta waktu lagi untuk mengkaji apakah rancangan anggaran 2012 itu bisa disusun ulang.

Para mantan prajurit telah memulai aksi mogok makan, kata Hubjer kepada Reuters. "Tidak ada waktu lagi."

"Kami siap mati kelaparan di depan kantor pemerintah jika mereka tidak memasukkan pembayaran pensiun kami dalam anggaran tahun ini," katanya.

Tanpa penduli udara yang dingin, veteran-veteran itu bermalam di trotoar di luar kantor pemerintah, beberapa dari mereka berselimutkan bendera nasional Bosnia.

Perdana Menteri Vjekoslav Bevanda mengatakan, pemerintah akan berusaha mencari penyelesaian atas masalah itu, namun tampaknya kepala pemerintah Bosnia itu tidak bisa berbuat banyak.

Bosnia mendapat tekanan agar menurunkan anggaran belanja jika negara itu ingin mencapai sebuah perjanjian pinjaman siaga baru dengan Dana Moneter Internasional (IMF). Kelompok Serbia Bosnia juga menentang kenaikan dalam anggaran pusat.

Sekitar 100 ribu orang tewas selama perang Bosnia sebelum negara itu terbelah dalam garis-garis etnik menjadi dua wilayah otonomi -- Republik Serbia dan Federasi Muslim-Kroasia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement