Kamis 22 Mar 2012 21:25 WIB

Akibat Terorisme, Festival Ogoh-Ogoh di Sanur Dibatalkan

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Festival Ogoh-Ogoh memperingati Hari Raya Nyepi di kawasan objek wisata Sanur, Bali, batal akibat penyergapan kawanan perampok yang diduga akan melakukan tindakan terorisme, Ahad (18/3) malam.

"Seharusnya malam ini. Akan tetapi karena tidak ada jaminan keamanan dari aparat kepolisian, maka Festival Ogoh-Ogoh batal kami gelar," kata Ketua Panitia Festival Ogoh-Ogoh, Gusti Gede Suparta, di Sanur, Kamis malam.

Pihaknya sudah telanjur mengeluarkan biaya persiapan penyelanggaraan festival itu, termasuk mencetak seribu lembar tiket. Bahkan, ratusan wisatawan mancanegara yang menginap di hotel berbintang di kawasan Sanur sudah memesan tiket yang dijual panitia dengan harga Rp 90 ribu hingga 125 ribu.

"Hotel Sanur Bali Beach dan Hyatt, masing-masing sudah memesan 200 lembar tiket. Namun karena batal digelar, uang pembelian tiket kami kembalikan melalui pihak hotel," kata Suparta yang juga Kepala Banjar Semawang, Desa Adat Intaran Sanur.

Festival tersebut rencananya digelar di Perempatan Ganesha atau di depan Balai Banjar Semawang. Pihak panitia sudah menyiapkan tribun untuk penonton di salah satu sudut perempatan tersebut.

Pihak Banjar Semawang medapatkan informasi dari kepolisian mengenai tidak adanya jaminan keamanan pada Senin (19/3) atau sehari setelah penembakan tiga teroris oleh pasukan Densus 88 Anti-Teror.

Panggung festival itu hanya berjarak sekitar 800 meter dari Bungalow 99 yang berlokasi di Jalan Danau Poso 58 Sanur sebagai tempat penyergapan perampok yang diduga memiliki jaringan dengan teroris internasional itu.

Tetap Terhibur

Meskipun demikian, para wisatawan mancanegara yang menginap di sejumlah hotel berbintang di Sanur tetap mendapatkan hiburan karena pihak Desa Adat Intaran Sanur menggelar pawai dengan menampilkan 33 ogoh-ogoh.

Bahkan, beberapa peserta pawai turut mengusung ogoh-ogoh masuk ke areal hotel berbintang di kawasan Pantai Sanur. "Kami sangat terhibur dengan atraksi ini," kata Eva, wisatawan asal Jerman, saat menyaksikan pawai ogoh-ogoh di depan lobi Hotel Aerowisata Sanur Beach.

Dengan ditemani ibunya, Virginia, mahasiswi fakultas kedokteran hewan perguruan tinggi di Jerman itu antusias mengabadikan empat ogoh-ogoh yang diusung bocah-bocah Desa Adat Intaran Sanur melalui kamera digital.

"Kami baru pertama kali berlibur ke Bali. Pawai ogoh-ogoh ini menjadi hiburan tersendiri bagi kami," kata Eva di sela-sela memotret ogoh-ogoh.

Sementara itu, Manager SDM Hotel Aerowisata Sanur Beach, Anak Agung Arinata Putra, mengatakan bahwa hampir setiap tahun peserta pawai ogoh-ogoh selalu singgah ke hotelnya untuk memberikan hiburan tersendiri bagi tamunya.

"Kebetulan sebagian dana CSR (tanggung jawab sosial perusahaan) memang kami salurkan untuk kegiatan masyarakat, termasuk membuat ogoh-ogoh sehingga mereka pasti mampir ke sini," kata Arinata yang juga Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Sanur Kauh itu.

Para wisatawan mancanegara yang menginap di hotel itu sejak pukul 18.30 Wita atau satu jam sebelum pawai dimulai sudah menunggu kedatangan ogoh-ogoh di depan lobi hotel.

Pawai ogoh-ogoh digelar sehari menjelang perayaan Nyepi sebagai perlambang memerangi roh jahat. Oleh sebab itu, ogoh-ogoh yang terbuat dari serat plastik dan karton itu bentuknya mirip makhluk jahat dengan fisik yang menyeramkan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement