REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi mengerahkan tim khusus untuk mencegah penyebaran serangga Tomcat. Tim yang dinamakan Brigade Pengamatan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) ini telah disebar ke 47 kecamatan.
Tim brigade pengendalian OPT beranggotakan para penyuluh pertanian. ‘’Meskipun belum ada laporan, namun antisipasi penyebaran ditingkatkan,’’ ujar Kepala Bidang Hortikultura, DPTP Kabupaten Sukabumi, Tony Hartus, Jumat (23/3).
Menurutnya, serangga Tomcat sebenarnya kurang berpotensi menjadi hama tanaman budidaya. Namun, keberadaan Tomcat harus tetap diwaspadai. Pasalnya, hewan tersebut mengeluarkan kelenjar yang beracun dan membahayakan manusia.
Jika warga menemukan Tomcat, maka dapat segera dilaporkan ke DPTP. Laporan tersebut akan ditindaklanjuti petugas di lapangan.
Sementara itu di Kota Sukabumi, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Sukabumi menggiatkan penyuluhan terkait serangga Tomcat. Hal ini dilakukan menyusul adanya temuan serangga Tomcat di salah satu rumah warga di Kampung Aminta Azmali RT 02 RW 08, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunung Puyuh, Kamis (22/3) lalu.
Kepala DPKP Kota Sukabumi, Kardina Karsoedi mengatakan, langkah penyuluhan dilakukan sejak dini untuk meredakan keresahan di tengah masyarakat. Dalam penyuluhan warga diberikan pengetahuan mengenai ciri-ciri serangga Tomcat.
Kardina mengungkapkan, penyebaran Tomcat di sekitar permukiman warga di Kampung Aminta Azmali dinilainya memungkinkan. Rumah tinggal warga berada dekat dengan kawasan lembab yang tidak terawat dan banyak ditumbuhi tanaman liar.